Yogyakarta
Soal Letusan Merapi Sore Tadi, BPPTKG: Akumulasi Gas Vulkanik Terlepas Tiba-tiba
Terkait awan panas letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Senin (14/10/2019) sore, Kepala BPPTKG memberikan penjelasan.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terkait awan panas letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Senin (14/10/2019) sore, Kepala BPPTKG memberikan penjelasan.
Hanik Humaida Kepala BPPTKG menjelaskan letusan tersebut terjadi akibat adanya kumpulan gas yang keluar secara tiba-tiba.
"Kejadian ini disebabkan akumulasi gas vulkanik yang terlepas secara tiba-tiba," kata Hanik dalam siaran resminya, Senin (14/10/2019) malam.
• Ini Penyebab Letusan Gunung Merapi yang Semburkan Awan Panas, Hujan Abu Tipis di Boyolali
Bahkan dari laporan pengamatan yang dilakukan, lanjut Hanik, letusan tersebut terjadi tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya.
"Tidak teramati peningkatan data pemantauan yang signifikan menjelang kejadian," bebernya.
Gunung Merapi sebelumnya dilaporkan mengeluarkan awan panas letusan pada Senin (14/10/2019) sore.
Tepatnya pada pukul 16.31 WIB.
Letusan terekam seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 270 detik.
Kolom asap letusan membumbung tinggi kurang lebih 3ribu meter dari puncak.
• BREAKING NEWS: Merapi Meletus, 17 Kecamatan di Magelang Diguyur Hujan Abu
Kendati demikian, BPPTKG masih mempertahankan status di level II atau waspada dan mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap beraktivitas normal.
"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa diluar radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)