Kulon Progo
Pemkab Kulon Progo Targetkan Cetak Sawah Baru 40 Hektare Rampung Jelang Musim Hujan
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tengah merancang program cetak sawah baru seluas 40 hektare di tiga kecamatan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tengah merancang program cetak sawah baru seluas 40 hektare di tiga kecamatan.
Ditargetkan prosesnya rampung jelang musim hujan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan program cetak sawah baru ini dilakukan di Kecamatan Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh.
Saat ini prosesnya sedang pembersihan lahan dan diharapkan segera rampung.
Sehingga, ketika musim hujan datang, tahapannya adalah penanaman padi.
Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan diperkirakan bakal tiba pada November-Desember.
"Kalau terlambat, hujan bisa mengganggu proses pembersihan lahannya. Tapi kalau sudah selesai dan sudah turun hujan, nanti tinggal masuk tanam padi karena ketersediaan airnya tercukupi," jelas Aris, Jumat (11/10/2019).
Sawah baru ini menjadi bagian dari target 350 hektare cetak sawah baru.
Saat ini, sawah baru seluas 135 hektare sudah tercetak di wilayah pengasih, Sentolo, dan Nanggulan dengan jenis tanamannya antara lain padi, bawang merah, palawija, dan tanaman pangan lain.
Pada tahun depan, program akan kembali dilanjutkan dengan pencetakan 50 hektare sawah baru.
• 8 Ribu Keluarga di Kulon Progo Krisis Air Bersih
Program bertujuan meningkatkan produksi pertanian dan pengganti lahan sawah yang hilang akibat alih fungsi lahan sebagai dampak pembangunan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dispertan Kulon Progo, Tri Hidayatun menyebut, pembersihan lahan dilakukan mandiri oleh kelompok tani yang mendapat bantuan program cetak sawah baru ini.
Yakni, Kelompok Tani Danurejo, Dusun Brangkal Desa Banyuroto (Nanggulan) seluas 13 hektare, kelompok tani Maju Tresno, Dusun Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, (Nanggulan) seluas 8 hektare, P3A Tirto Rahayu, Dusun Promasan, Desa Banjaroya, (Kalibawang) seluas 13 hektare, dan Kelompok Tani Sidodadi, Dusun Ngaran 2, Desa Banjarsari (Samigaluh) seluas 6 hektare.
Adapun seluruh tahapan proses didanai oleh dana APBD Kulon Progo.
Dispertan dalam hal ini tetap melakukan pendampingan dan setiap progresnya dilaporkan kelompok tani kepada pemerintah untuk dilakukan evaluasi. (TRIBUNJOGJA.COM)