Kulon Progo

8 Ribu Keluarga di Kulon Progo Krisis Air Bersih

Krisis air bersih yang terjadi di Kulon Progo semakin meluas sebagai dampak musim kemarau panjang tahun ini.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Krisis air bersih yang terjadi di Kulon Progo semakin meluas sebagai dampak musim kemarau panjang tahun ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat hingga saat ini ada sekitar 8.316 kepala keluarga yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih tersebut.

Mereka berasal dari 116 wilayah pedukuhan di 26 desa dalam delapan kecamatan.

Yakni, Samigaluh, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Girimulyo, Panjatan, Lendah, dan Sentolo.

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

Data ini didasarkan pada jumlah permohonan bantuan air bersih yang diajukan warga kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

"Jumlah permohonan bantuan air bersih semakin banyak. Tidak hanya dari pedukuhan melainkan juga ada permintaan bantuan dari rumah-rumah ibadah dan sekiolah," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Suhardiyana, Kamis (10/10/2019).

Umumnya warga yang memohon bantuan itu karena air bersih sudah semakin sulit didapatkan di lingkungan sekitarnya.

Sumber-sumber air semakin mengering dan volume air yang bisa diambil sangatlah sedikit serta tidak mencukupi kebutuhan warga.

Jikapun masih ada sumber air, jaraknya cukup jauh dari permukiman warga.

Kekeringan Meluas, 110 Desa di Yogyakarta Terdampak

BPBD Kulon Progo memperkirakan jumlah warga terdampak kekeringan ini masih sangat mungkin bertambah.

Ini lantaran musim kemarau masih berlangsung sedangkan hujan diperkirakan baru akan turun pada November mendatang.

"Tidak semua proposal permohonan bantuan air bersih yang masuk ke kami melampirkan jumlah warga terdampak sehingga data riil di lapangan kemungkinan jumlahnya lebih banyak," kata Suhardiyana.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengklaim stok bantuan air bersih masih mencukupi untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Setidaknya, pasokan itu masih cukup untuk menalangi hingga musim hujan datang.

3 Kecamatan di Gunungkidul Mulai Kehabisan Anggaran Penanggulangan Kekeringan

Adapun sepanjang 2019 ini, Pemkab sudah menyalurkan hingga 770 tangki air bersih.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved