Gunungkidul
3 Kecamatan di Gunungkidul Mulai Kehabisan Anggaran Penanggulangan Kekeringan
Untuk bantuan dari pemerintah daerah lain hingga saat ini belum ada yang berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memasuki awal Bulan Oktober, tiga kecamatan mulai kehabisan anggaran untuk penanggulangan dampak kekeringan.
Ketiga kecamatan tersebut adalah Purwosari Tanjungsari, dan Patuk.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki, Senin, (1/10/2019).
• Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen
"Untuk Purwosari memang sudah melaporkan habis, sedangkan untuk Tanjungsari sekarang hanya tinggal 25 tangki, kabarnya Patuk juga akan segera habis anggarannya," katanya.
Sedangkan untuk Kecamatan lain diperkirakan anggaran habis pada pertengahan Bulan Oktober.
Bantuan dari pihak swasta dihimbau untuk disalurkan secara langsung ke Kecamatan yang bersangkutan.
"Kalau harus melalui BPBD kami memiliki keterbatasan armada, karena kami hanya memiliki lima armada truk tangki sehingga sangat terbatas untuk menyalurkan bantuan air bersih, nanti kami yang mengarahkan ke lokasi mananya," paparnya.
Edy mengatakan, untuk bantuan dari pemerintah daerah lain hingga saat ini belum ada yang berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul.
• Atasi Kekeringan di Bantul, Bupati Suharsono Gandeng Ahli Geologi untuk Bangun Sumur Bor
Selain itu yang menjadi kendala adalah mulai berkurangnya debit air di beberapa sumber air yang airnya diambil untuk disalurkan oleh truk tangki.
"Kabarnya sumber air yang berada di Karangmojo sudah tidak diperbolehkan diambil airnya karena debit sudah sangat menrun dibanding dengan beberapa bulan lalu, kami juga mengambil air dari bantul seperti di Parangtritis," terangnya.
Sementara itu Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul, Suharno mengatakan droping air bukanlah solusi untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Gunungkidul.
Ia menambahkan, pada periode dewan kali ini akan kembali membahas pembuatan embung raksasa yang rencananya dibangun di Semanu.
"Akan dibahas kembali terkait dengan pembangunan embung raksasa, sehingga dapat mejadi solusi jangka panjang. Saya rasa droping air buka solusi jangka panjang," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)