Kisah Operasi Pembebasan Pesawat Woyla, Pasukan Koppasandha Hanya Butuh 3 Menit Lumpuhkan Pembajak
Kisah Operasi Pembebasan Pesawat Woyla, Pasukan Koppasandha Hanya Butuh 3 Menit Lumpuhkan Pembajak
Pada Selasa, sekitar pukul 02.30 waktu setempat, ada gerakan di semak-semak sekitar 400 meter dari pesawat.
Ternyata, mereka adalah Para Komando dari Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha, sekarang bernama Komando Pasukan Khusus), pimpinan Letkol Infanteri Sintong Panjaitan.
Pasukan itu bergerak mengendap dan teratur dalam formasi dua baris mendekati pesawat.
Mereka tampak membawa tiga tangga. Dua tangga dilekatkan di masing-masing sayap, satu tangga di bagian belakang pesawat.
• Mengenal Kanit Regident Polres Sleman Iptu Arfita Dewi
Dengan sekejap, mereka bergerak masuk ke pesawat dari pintu darurat dekat sayap dan bagian belakang di bawah badan pesawat.
"Tiba-tiba terdengarlah tembakan-tembakan, mungkin dalam waktu dua detik," kata Henk Siesen, warga negara Belanda di dalam pesawat, dikutip dari Harian Kompas.
"Komando itu berteriak: 'Semua penumpang tiarap'. Dan berjatuhanlah sosok-sosok tubuh campur baru berusaha untuk tiarap ke lantai," tutur Henk.
Penumpang yang tiarap berusaha dikeluarkan satu per satu lewat pintu depan.
Akan tetapi, upaya penyelamatan itu tak mudah. Ada seorang pembajak yang ikut tiarap bersama para penumpang.
Ia membawa granat dan kemudian ia lempar setelah pinnya ditarik.
Beruntung, gramat itu tidak meledak dan diamankan pasukan komando.
Pembajak yang melempar granat itu pun ditembak mati saat berusaha melarikan diri lewat pintu depan.
Ada pula seorang pembajak yang disebut bernama Fahrizal, yang melepas tembakan ke arah pasukan komando.
Namun, ia berhasil didesak oleh pasukan komando.
• Jelajah Malam Singgah di Rumah Pocong Sumi Kotagede
Pada akhirnya, pembajak tersebut bunuh diri dengan menembak keningnya.