Inspiring Beauty
Mengenal Kanit Regident Polres Sleman Iptu Arfita Dewi
Mengenal Kanit Regident Polres Sleman Iptu Arfita Dewi Mengenal Kanit Regident Polres Sleman Iptu Arfita Dewi
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjalani apa yang menjadi cita-cita atau impian dengan sungguh-sungguh dan selalu meminta doa restu kedua orang tua terutama Ibu adalah kunci sukses yang terus dipegang oleh perempuan pemilik nama Arfita Dewi ini.
Arfita begitu ia akrab disapa, merasakan dua hal tersebut menjadi resep mujarab sehingga ia bisa berkarir di dunia kepolisian dan saat ini menjabat sebagai Kanit Regident Satlantas Polres Sleman.
Awal mula polwan yang saat ini berpangkat Iptu ini terjun di dunia kepolisian tergolong unik.
Dua pilihan diberikan sang ayah untuk Arfita yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara ini. Setelah SMA ia diberi pilihan kuliah di kampus negeri atau bekerja. Arfita kala itu mengaku sempat terbebani dengan pilihan tersebut.
Ia menyadari mengapa sang Ayah memberikan dua pilihan tersebut dengan alasan yang masuk akal.
Pertimbangan pertama, waktu itu kuliah di kampus negeri biayanya masih lebih terjangkau daripada kampus swasta. Aritnya ketika Arfita tak bisa masuk kampus negeri, pilihan logisnya adalah bekerja saja.
• Jelajah Malam Singgah di Rumah Pocong Sumi Kotagede
"Bapak bilang, kalau kuliah ujungnya juga cari kerja, atas pertimbangan itu bapak menyarankan kuliah kampus negeri saja. Lalu opsi mendaftar jadi polwan itu juga dari bapak, aku menurut saja karena pasti juga buat kebaikanku," kata Arfita.
Singkat cerita, Arfita justru semakin khawatir tak diterima di kampus negeri. Ia pun serius mempersiapkan mengikuti tes masuk pendidikan Polwan. Hampir setiap pagi, untuk mempersiapkan fisiknya, Arfita diajak lari keliling kampung oleh sang Ayah.
Arfita sempat kehilangan kepercayaan diri sebelum mengikuti tes lantaran mendapatkan informasi bahwa salah satu materi tes fisik di luar kemampuannya.
Namun Arfita tak patah semangat, setelah dipertemukan dengan salah satu saudara yang sudah menjadi Polwan, ia semakin percaya diri bisa melewati tes tersebut dengan lancar.
Tepat tiga hari setelah menerima ijazah SMA nya, Arfita harus berangkat ke pusat pendidikan Polwan di Ciputat Jakarta. Ia pun mengaku sempat bersedih karena tak memilki cerita suka duka mencari kampus dan merayakan kelulusan bersama teman temannya.
"Teman yang lain mungkin punya banyak cerita dan foto foto habis kelulusan. Aku ngga sempat, tapi itu semua harus dijalani, hidup itu pilihan," kata Arfita.
Ada cerita haru menjelang Arfita berangkat menempuh pendidikan Polwan, sang ibu terus menangis tiada henti hingga bus yang membawa Arfita perlahan beranjak pergi.
Arfita menyadari, ibunya merasakan antara ikhlas dan tidak melepas anak perempuan sulungnya yang selama ini tak pernah berada jauh dari rumah.
"Itu momen yang mengharukan, tapi ada lagi yang lucu, setelah dua bulan pendidikan awal,kan dapat libur, pas pulang ke rumah, berat badan malah naik, ibu juga senang, makanku banyak, olahraga teratur, teman lain mungkin ada yang malah turun berat badannya aku malah naik," kata Arfita.