Jawa

Warga Desa Krincing di Magelang Gunakan Tenaga Surya untuk Aliri Lahan Pertanian

Pemerintah desa menghabiskan dana desa sebesar Rp 350 juta, untuk membeli panel surya, membangun bak penampungan air, memasang pipa dan pompa air.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Kepala Desa Krincing, Heri Purwanto, dengan pompa air tenaga surya yang baru dibangun untuk aliri lahan pertanian warga di Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Selasa (17/9/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang selalu kesulitan di saat musim kemarau datang.

Para petani di sana kesusahan mengairi sawah mereka karena air mulai kering.

Mereka hanya mengandalkan irigasi yang kecil.

Biaya yang tak sedikit untuk mengangkat air dari sungai.

Sampai kemudian warga muncul dengan gagasan untuk memasang pompa air tenaga surya.

Uniknya Sego Penggel Khas Kebumen di Watoe Gajah

Melalui anggaran dana desa sebesar Rp 350 juta, pemerintah desa membeli panel surya atau solar cell sebanyak 64 panel.

Setiap panel menghasilkan 100 watt listrik, jika dikali pompa air menghasilkan tenaga 6.400 watt.

Setelah ada pompa air tenaga surya ini, masalah kesulitan air pun dapt teratasi.

"Tenaga surya ini menjadi solusi bagi masalah kesulitan air untuk pengairan lahan pertanian di Desa Krincing. Setiap kemarau datang, para petani selalu kesulitan air. Sumber air berupa sungai Elo dan Progo perlu biaya besar untuk mengangkat air dari sana. Akhirnya terpikir, tenaga surya ini untuk solusi pertanian," kata Kepala Desa Krincing, Heri Purwanto pada Tribunjogja.com, Selasa (17/9/2019).

Mereka pun mulai membangun pompa air tenaga surya ini.

Penampung air berbentuk segi empat memanjang dibangun di pinggir sungai dengan kedalaman dua meter.

Mesin pompa dipasang di sana.

Realisasi Keuangan dan Fisik Kabupaten Magelang Masih Rendah

Panel surya atau solar panel pun dipasang dengan bantuan teknisi.

Jarak pompa dan panel surya sejauh 200 meter.

Air dialirkan melalui pipa peralon sepanjang 400 meter.

"Warga bikin penampungan air di pinggir sungai. Pompa air dipasang. Listrik dari panel surya akan menggerakkan pompa air, mengangkat air dari sungai menuju lahan persawahan warga sejauh 200 meter," kata Heri.

Panel surya atau solar cell yang terpasang ada sebanyak 64 panel.

Setiap panel dapat menghasilkan 100 watt listrik, sehingga total panel surya dapat memproduksi 6.400 watt.

Panel surya ini hanya beroperasi saat siang hari saja, mengandalkan tenaga dari sinar matahari.

Pemkab Magelang Serahkan Santunan ke 1.700 Anak Yatim

Saat malam, pompa air tidak bekerja karena tidak adanya baterai untuk menyimpan tenaga listrik.

Pemerintah desa menghabiskan dana desa sebesar Rp 350 juta, untuk membeli panel surya, membangun bak penampungan air, memasang pipa dan pompa air.

Alat ini pun baru saja selesai dibangun dan digunakan pada tanggal 14 September 2019 lalu.

Pompa air tenaga surya ini pun mampu mengairi lahan pertanian seluas lima hektar.

“Kami membangun pompa air tenaga surya ini menggunakan dana desa sebesar Rp 350 juta. Mulai dari pipa, bangunan, pompa, panel surya. Kami juga dibantu teknisi, dan dari pihak penyedia pun memberikan garansi dua tahun. Sementara, tenaga surya ini pun diklaim dapat digunakan hingga 20 tahun," ujar Heri.

Perawatan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan bergotong royong.

Pembangunan pompa air tenaga surya ini pun juga dilaksanakan secara gotong royong.

Meski baru dapat menyala siang hari, pompa air ini dapat mengairi lahan pertanian warga.

Transportasi Publik Tertata, Kota Magelang Kembali Raih Wahana Tata Nugraha

Mereka pun dapat bertani dan menghasilkan produk pertanian tanpa khawatir kesulitan air.

"Pompa air tenaga surya ini masih terus kita kembangkan. Ke depan, akan kami bangun pagar di lokasi panel tenaga surya untuk keamanan dan berbagai penyempurnaan lainnya. Semoga pompa air tenaga surya ini dapat bermanfaat bagi warga Desa Krincing," kata Heri.

Salah seorang petani di Desa Krincing, Mundakir (50), mengaku kesulitan air setiap kemarau tiba.

Kini dengan adanya pompa air tenaga surya ini, ia tak lagi kesulitan mencari air untuk mengairi lahan persawahannya.

"Kami sangat terbantu dengan adanya tenaga surya tersebut. Kalau dulu mengairi sawahnya hanya mengandalkan saluran irigasi saja, kini bisa menggunakan pompa air tenaga surya ini. Semoga Desa Krincing bisa panen padi terus," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved