Kota Yogya

Jumlah Bakteri E Coli di Sungai Yogya di Atas 500.000

Penyebab tingginya E Coli adalah limbah dari kamar mandi dan WC, tidak hanya dari Yogya.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

"Saat ini Kota Yogyakarta menghadapi tekanan kualitas lingkungan perkotaan. Dari sejumlah persoalan, yang paling utama dan mendesak adalah sampah," ungkapnya.

Kepala DLH Kota Yogya: 80 Persen Sumur di Kota Terkontaminasi Bakteri E-coli

Krusialnya masalah sampah tertuang dalam Peraturan Presiden 97/2017 tentang jakstranas sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga.

Hal tersebut sudah ditindaklanjuti Perwal 67/2018 tentang jakstrasda pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.

"Kami mengajak penanggungjawab titik pantau agar bisa menghitung neraca sampah secara aktual timbunan sampah, dimanfaatkan, dan didaur ulang. Maka presentase pengurangan sampah dapat terukur secara pasti," ujarnya.

Septi juga menyinggung terkait ajakan penggunaan botol minum yang bisa dipakai berulang, untuk benar-benar diterapkan dalam ke dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami imbau setiap rapat membawa tumbler, dan OPD meminimalisir minum air kemasan. Maka secara tidak langsung kita jadi pionir dalam mengendalikan timbulnya sampah dari kemasan minuman tadi," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved