Sleman
Satlantas Polres Sleman Catat Pelanggaran Lalu Lintas Didominasi Pengendara di Bawah Umur
Pelanggaran didominasi oleh pengendara di bawah umur, sekitar 45 persen.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Operasi Patuh Progo telah berjalan di hari terakhir sejak dimulai 29 Agustus 2019 kemarin.
Dari data yang masuk, Satlantas Polres Sleman mencatat dominasi pelanggaran yakni pengendara di bawah umur.
KBO Satlantas Polres Sleman Iptu Riki Heriyanto saat ditemui Tribunjogja.com dalam razia di sekitar Lapangan Denggung, Rabu (11/9/2019) mengatakan selama dua pekan operasi patuh berjalan pihaknya telah mengeluarkan 11 ribuan surat tilang.
Ia juga menjelaskan selama Operasi Patuh Progo, ada tiga wilayah yang menjadi target operasi.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
Yakni simpang tiga tempel-jombor, simpang tiga gamping- simpang empat kronggohan dan simpang tiga bandara- simpang tiga prambanan.
Kegiatan yang dilakukan adalah razia stasioner dengan pemeriksaan surat-surat berkendara.
"Dominasi pelanggaran, adalah pengendara di bawah umur, sekitar 45 persen. Pelanggaran lain seperti melawan arus, melanggar rambu, tidak menggunakan helm saat berkendara," jelasnya.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pelanggaran terbanyak adalah pengendara yang melanggar arus.
"Selain penegakan hukum, ke depan kita akan lebih pertajam sosialisasi ke masyarakat. Sehingga prosentase pelanggaran menurun, dan jumlah kecelakaan juga akan menurun," imbuhnya.
Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian untuk memberikan sosialisasi pentingnya keselamatan berlalu lintas ke masyarakat.
• Operasi Patuh 2019, Hantu Jadi-jadian dan Edukasi ke Pengendara
Satu di antaranya dengan melibatkan siswa sekolah dalam razia yang digelar.
Riki menyebutkan, hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kedisplinan sejak dini, dan mereka bisa mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas dari umur yang masih muda.
"Jadi mereka akan selalu teringat dan pesannya juga dapat tersampaikan ke pengguna jalan, bahwa anak-anak yang lebih kecil saja bisa mengingatkan untuk lebih taat berlalulintas," jelasnya.
Sementara Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan dengan melibatkan para siswa, maka akan tertanam bahwa razia yang dilakukan kepolisian tidaklah menakutkan.
"Santai saja. Saya yakin kalau surat-surat lengkap, pasti tenang enggak ada masalah," imbuhnya.