6 Makanan yang Menjadi Sajian Khas Malam 1 Suro atau 1 Muharram
Ada berbagai perayaan dan tradisi Islam untuk memperingati malam 1 Suro.Dalam menjalankan tradisi, biasanya juga ada makanan untuk simbol tertentu.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Apem menjadi makanan khas yang biasanya ada dalam hajatan dan tradisi berbeda-beda untuk menyambut malam 1 Muharram.
Contohnya saja tradisi Wahyu Kliyu di Karanganyar, Jawa Tengah. Tradisi ini bertujuan untuk memohon anugerah pada Tuhan yang Maha Esa.
Makanan yang menjadi simbol dalam tradisi ini adalah apem. Pada acara tersebut, warga membawa apem dan dilempar diatas tikar yang sudah dilapisi daun pisang.
Apem tersebut lalu dinikmati bersama-sama oleh warga sekitar.
Kue apem terbuat dari santan, tepung beras, santan, dan gula jawa. Rasanya gurih dan manis. Apem juga menjadi makanan tradisi untuk memperingati 7 bulanan orang hamil 'mitoni', 1000 hari orang yang telah meninggal 'Nyewu', dll.
Selain apem, ada jajanan pasar tradisional lain yang disajikan dalam perinatan 1 Suro.
6. Buah-buahan dan sayur-mayur
Buah dan sayur menjadi simbol kesuburan dan kekayaan alam Indonesia. Selain itu makanan sehat ini menjadi wujud rasa syukur pada Tuhan.
Biasanya pada malam perayaan 1 Muharram, ada tradisi buah dan sayur ditumpuk mengerucut seperti nasi tumpeng lalu diarak keliling dengan cara dipanggul.
Beberapa buah diletakkan diatas tampah yang terbuat dari bambu dan dilapisi daun pisang.
Biasanya buah yang disajikan adalah isang, salak, apel, dan kacang kemudian turut diarak dan didoakan.
Lalu buah dan sayur menjadi rebutan warga setelah acara doa bersama.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)