Advertorial

Warga Kopek-Demen Gelar Kirab Budaya Merti Dusun, Wujud Syukur Kepada Tuhan Atas Limpahan Rezeki

Kegiatan tersebut, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas karunia rezeki yang melimpah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Warga Kampung Kopek-Demen, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul mengusung jodang dan dua gunungan dalam upacara adat merti dusun, Sabtu (17/8/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan warga Kampung Kopek-Demen, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul menggelar upacara adat merti dusun, Sabtu (17/8/2019).

Kegiatan tersebut, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas karunia rezeki yang melimpah.

"Kami bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan segenap rejeki yang diberikan kepada kita. Baik yang berupa tanaman maupun kesehatan," kata Hargo Parjono, tokoh masyarakat sekaligus ketua panitia mengungkapkan alasan digelarnya Merti dusun.

Arak-Arakan Mesin Giling Padi Meriahkan Kirab Merti Dusun Sompok

Upacara adat merti dusun diawali dengan kirab budaya.

Segenap warga masyarakat tampak ikut terlibat.

Mereka jalan kaki mengarak dua gunungan besar mengelilingi kampung.

Sejauh kurang lebih 3 kilometer.

Gunungan yang diarak warga merupakan hasil bumi.

Berupa sayur mayur dan buah-buahan.

Ada Jodang, gunungan Lanang dan gunungan Wadon.

Kemeriahan Merti Dusun Sompok Bantul, Prosesi Wujud Syukur dan Upaya Menjaga Tradisi Kebudayaan

Kata Hargo, gunungan Lanang dan Wadon itu merupakan simbol dari kehidupan.

"Segala yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Ada Laki-laki ada perempuan. Ada malam, ada siang. Ada bahagia dan ada duka. Jadi gunungan ini merupakan simbol," terang dia.

Kirab budaya di dusun Kopek-Demen berlangsung meriah.

Para peserta terdiri dari kelompok-kelompok yang unik dan lucu.

Terlihat ada kelompok Tani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved