Bantul
Keterbatasan Tak Halangi Penyandang Disabilitas Ini Mengasah Keahlian Reparasi Kursi Roda
Sunarto dan Samadi, keduanya merupakan penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan mereparasi kursi roda.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
Satu kursi roda khusus untuk aktivitas sehari-hari, satu lagi khusus untuk mandi.
"Sebenarnya kursi roda ini tidak boleh kena air nanti cepat rusak. Setidaknya dia punya dua, yang satu khusus untuk mandi, satunya untuk aktivitas lainnya," terangnya.
Servis kursi roda juga disarankan dilakukan secara rutin dan tak perlu menunggu tak nyaman dipakai.
• Aksebilitas Difabel ke Dunia Kerja Rendah
"Tidak harus nunggu terasa nggak nyaman, tapi itu tergantung yang punya perawatannya," tuturnya ditemui Tribunjogja.com di sela pelayanan Jamkesus, Selasa (6/8/2019).
Sama dengan kendaraan, kursi roda harus rutin diservis agar tetap nyaman dipakai.
Kata Sunarto, kursi roda adalah ganti dari kaki.
"Bagi pengguna kursi roda, harus bisa benar-benar merawat karena ini ganti dari kaki. Tanpa ada kursi roda mereka tidak bisa jalan kan susah," jelasnya.
Tarif yang dikenakan untuk servis juga bervariasi tergantung kerusakan.
Paling mahal katanya jika ganti roda.
"Tarif tergantung kerusakan, misal ganti ban agak mahal karena nyarinya susah ukurannya sekitar Rp150.000 satu pasang," jelasnya.
• Kelompok Difabel Inginkan Rumah Layanan Disabilitas
"Kadang di toko onderdil sepeda ada kadang enggak. Paling susah di bagian laher roda ini kan cepat rusak karena kursi roda lahernya jenisnya beda," sambungnya.
Sementara itu Ketua Tim Maju Mapan Samadi menambahkan dalam satu tim ada tujuh orang terdiri dari lima orang penyandang disabilitas dan dua orang dari PMI.
Baginya bergabung di tim ini menjadikannya motivasi untuk terus mandiri.
"Kalau saya ini sebagai motivasi jangan menyerah dan putus asa. Sebagai penyandang disabilitas harus punya semangat untuk hidup. Harus berusaha mencari kerjaan sendiri," kata Samadi yang menjadi penyandang disabilitas setelah kecelakaan kerja menimpanya pada 2002 silam.
Kemandirian juga ditunjukkan Samadi dengan membuka usaha bengkel motor dan sepeda di rumahnya.
"Saya di rumah juga bengkel sepeda motor sama sepeda," ujarnya.
Ia berharap para penyandang disabilitas di luar sana juga memiliki semangat untuk mandiri dan berkarya.(*)
