Yogyakarta
Bentuk Tim Khusus, Kemenpora Gelar Kajian eSport di Yogyakarta
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar 'Kajian Lintas Perspektif eSports, dalam Paradigma Olahraga Indonesia' di Yogyakarta.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, Djoko Pekik Irianto, yang menjadi satu di antara narasumber dalam kajian tersebut menyebut, eSports merupakan tantangan yang harus dihadapi, walau sejauh ini masih ada perdebatan panjang.
• Perjalanan Panjang Muhammad Maruf, Putra Pedagang Bakso Asal Bantul yang Lolos Paskibraka Nasional
"Ya, eSports di SEA Games nanti dipertandingkan secara resmi. Tidak tanggung-tanggung, ada enam medali emas yang diperebutkan. Bahkan, tak kalah menarik, Olimpiade Tokyo 2020, juga akan mengeksibisikan. Artinya, ini jadi tantangan bagi kita," cetusnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Umum (Ketum) KONI DIY tersebut mengakui, perdebatan senantiasa muncul lantatan eSport dianggap tidak mencakup parameter untuk masuk dalam sebuah cabang olahraga.
Yakni, terkait penggunaan dan ativitas otot besar.
"Tapi, kalau itu diterapkan secara absolut, cabor apa saja yang tidak menggunakan otot besar, ya mestinya tidak masuk dalam konteks sport. Contohnya catur, itu pakai otot kecil, namun masuk dalam kategori play, atau game," jelasnya.
"Ok, perdebatan masih panjang. Tapi, kita coba kawal pertumbuhan eSports ini, sehingga jadi sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, seperti halnya olahraga pada umumnya," imbuh Djoko. (*)