Yogyakarta

Bentuk Tim Khusus, Kemenpora Gelar Kajian eSport di Yogyakarta

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar 'Kajian Lintas Perspektif eSports, dalam Paradigma Olahraga Indonesia' di Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Tim pengkaji dan narasumber 'Kajian Lintas Perspektif eSports, dalam Paradigma Olahraga Indonesia', di Hotel Alana, Sleman, Senin (5/8) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM - Perkembangan eSport di Indonesia masih terus memunculkan pro dan kontra.

Perdebatan pun seringkali muncul, apakah eSports masuk dalam kategori olahraga atau tidak, meski keberadaannya dewasa ini, sudah semakin diakui dunia.

Terang saja, hal tersebut menyedot perhatian dari kalangan pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dengan menggelar 'Kajian Lintas Perspektif eSports, dalam Paradigma Olahraga Indonesia', di Yogyakarta, 5-6 Agustus.

5 Rekomendasi Mie Ayam di Jogja, dari yang Super Pedas sampai Buka Tengah Malam

Dalam agenda yang bergulir di Hotel Alana, Sleman itu, Kemenpora menggandeng tim pengkaji dari berbagai perspektif, mulai sosiolog, pakar pendidikan, hukum, ekonomi hingga kesehatan, yang akan membahas fenomena eSport ini secara mendetail.

"Ini upaya pemerintah, untuk menyiapkan langkah dan regulasi ke depan, terkait eSport," ucap Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional Kemenpora, Aris Subiyono, Senin (5/8/2019) malam.

Ia memahami, lantaran berasal dari berbagai bidang, di kalangan tim pengkaji pasti akan muncul pro dan kontra dalam mengambil keputusan.

Tetapi, dirinya berharap, perbedaan pendapat ini jangan sampai menggerus unsur persatuan dan kesatuan.

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Piala AFF U-18 2019, Indonesia vs Filipina, Live SCTV

"Jadi, terus terang, jangan sampai ya, kajian ini malah menimbulkan perpecahan. Pro dan kontra itu wajar lah, karena masing-masing punya dasarnya. Tapi, kita harus tetap solid," tambahnya.

Aris pun mengakui, perkembangan eSport di Indonesia sudah sedemikian pesat.

Sebagai bukti, meski bersifat eksibisi, Indonesia sukses meraih satu medali emas via eSports, di kancah Asian Games 2018 lalu.

Sehingga, pemerintah tak boleh mengesampingkannya. 

"Mau tidak mau, kita harus ke sana. Tapi, seandainya eSport ini jadi olahraga, regulasi harus siap, terutama di UU Sistem Keolahragaan Nasional ya. Apakah nanti dibatasi, atau mengatur waktu bermainnya, ini akan dirumuskan bersama," katanya.

Sleman dan Belitung Buka Peluang Kerjasama Sister City

Karena itu, pihaknya mematok target, dalam waktu dekat, hasil rekomendasi yang muncul dari rangkaian pembahasan ini, akan segera diserahkan.

Menurutnya, pada kisaran bulan Oktober mendatang, Kemenpora bakal menyerahkannya pada kabinet baru.

"Setelah dari Yogya ini, sekitar satu, atau dua minggu lagi kita matangkan di Jakarta, sebelum simposium ya. Kemudian, Oktober, sebelum periode kabinet baru, kita sudah punya draft final terkait posisi eSport di dalam olahraga," terangnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, Djoko Pekik Irianto, yang menjadi satu di antara narasumber dalam kajian tersebut menyebut, eSports merupakan tantangan yang harus dihadapi, walau sejauh ini masih ada perdebatan panjang.

Perjalanan Panjang Muhammad Maruf, Putra Pedagang Bakso Asal Bantul yang Lolos Paskibraka Nasional

"Ya, eSports di SEA Games nanti dipertandingkan secara resmi. Tidak tanggung-tanggung, ada enam medali emas yang diperebutkan. Bahkan, tak kalah menarik, Olimpiade Tokyo 2020, juga akan mengeksibisikan. Artinya, ini jadi tantangan bagi kita," cetusnya.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum (Ketum) KONI DIY tersebut mengakui, perdebatan senantiasa muncul lantatan eSport dianggap tidak mencakup parameter untuk masuk dalam sebuah cabang olahraga.

Yakni, terkait penggunaan dan ativitas otot besar.

"Tapi, kalau itu diterapkan secara absolut, cabor apa saja yang tidak menggunakan otot besar, ya mestinya tidak masuk dalam konteks sport. Contohnya catur, itu pakai otot kecil, namun masuk dalam kategori play, atau game," jelasnya.

"Ok, perdebatan masih panjang. Tapi, kita coba kawal pertumbuhan eSports ini, sehingga jadi sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, seperti halnya olahraga pada umumnya," imbuh Djoko. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved