Nasional
Komisi V DPR RI Soroti Masalah Konektivitas Bandara YIA, Jangan Sampai YIA Bernasib Serupa Kertajati
Jangan sampai permasalahan serupa di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terulang di bandara baru Yogyakarta ini.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
"Evaluasi kami, setahun ini transportasi kita lihat sudah semakin baik. Jalur tol sudah sangat membantu tapi belum sampai ke Yogyakarta. Jakarta ke Solo atau Surabaya sudah cepat, 10 jam. tapi, begitu Yogya-Solo bisa 2-3 jam. Saya kira perlu nyambung jalan tol TrnasJawa dengan Yogya dan bandara,"kata Sigit.
• AP 1 Dorong Percepatan Moda Transportasi Darat untuk Dukung Akses Bandara YIA
Ia berjanji akan segera menanyakannya kepada pihak kementerian terkait atas jalur tol dan kereta api tersebut.
Pihaknya tak ingin Bandara YIA bernasib seperti Bandara Kertajati di Jawa Barat yang tak didukung kesiapan konektivitas ketika bandara sudah selesai dibangun dan beroperasi.
"Nanti kalau raker (rapat kerja) dengan menteri, kita kejar. Kita berusaha secepatnya lah untuk raker agar bandara di Kulon progo ini tidak seperti Kertajati. Bandara sudah jadi, pesawart sudah mendarat, tapi akses pulang pergi menuju dan dari bandara malah belum ada," kata Sigit.
Selain masalah konektivitas, Komisi V juga menilai upaya mitigasi bencana di Bandara YIA sudah terencana cukup baik.
Tempat evakuasi sudah disiapkan dan bisa dipergunakan secara optimal oleh masyarakat ketika bencana terjadi.
Pihaknya meminta agar hal itu juga didukung oleh pelatihan mitigasi dan penyelamatan diri kepada masyarakat untuk meminimalkan potensi risiko dan korban jiwa.
Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi mengatakan kontrak dengan PT Pembangunan Perumahan (PP)-KSO sebagai kontraktor pembangunan YIA akan selesai pada Juli 2020.
Namun begitu, sesuai komitmen, pekerjaan pembangunan akan selesai 100 persen di akhir Desember 2019.
Adapun bandara ini sudah dioperasikan sejak Mei 2019 untuk menangkap peluang arus mudik Lebaran sembari proses pembangunan terus berjalan hingga kini.
Saat ini ada 7 rute penerbangan domestik yang dilayani di Bandara YIA oleh maskapai Batik Air, Lion Air, Citilink, dan AirAsia.
"Progres pembangunan tinggal 30 persen dan mudah-mudahan bisa terkejar 100 persen di Desember. Maskapai penerbangan secara bertahap akan kita pindahkan (dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta) ke sini, diprioritaskan penerbangan domestik dari luar Jawa. Per hari nanti ada 66 flight," kata Faik.
Namun begitu, pihaknya juga akan memonitor masalah aksesibilitas dan konektivitas di Bandara YIA.
Pihaknya tak berharap terjadi fenomena leher botol (bottle neck) atas kondisi lalu lintas di jaluar angkutan darat seiring adanya pemindahan operasi penerbangan dari Adisutjipto ke YIA.
"Jangan sampai bandara sudah jadi dengan kapasitas besar tapi masih ada kendala aksesibilitas. Mudah-mudahan masalah aksesibilitas ini bisa jadi prioritas pemerintah untuk mengimbangi progres yang kami lakukan di YIA,"kata Faik.(TRIBUNJOGJA.COM)