Jawa
Aktivis Pecinta Binatang Kecam Sirkus Lumba-lumba di Kota Magelang
Alat pengeras suara yang digunakan dalam pertunjukkan ini juga dinilai dapat melukai pendengaran hewan mamalia seperti lumba-lumba ini.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Dari pantauan Tribunjogja.com, para aktivis sendiri melakukan aksi unjuk rasanya dengan mengenakan topeng superhero dan para pejabat.
Mereka membawa atribut dan spanduk bertuliskan penolakan terhadap eksploitasi satwa.
Mereka juga melakukan orasi di sepanjang jalan di depan sirkus.
“Kami menolak apapun bentuk kekejaman terhadap satwa," kata mereka.
• AFJ Buat Kampanye Dog Meat Free
Pihak Sirkus Sanggah Lakukan Eksploitasi
Marketing Sirkus Lumba-lumba, Krisna, mengatakan, pertunjukan sirkus lumba-lumba ini digelar untuk mengedukasi masyarakat.
Ia pun menyanggah adanya eksploitasi yang dilakukan oleh pihak pengelola terhadap satwa di dalam pertunjukkan sirkus lumba-lumba tersebut.
Seperti soal air kolam lumba-lumba yang kotor dan keruh, ia mengatakan sebabnya karena dalam proses penjernihan.
Krisna juga menuturkan, tidak ada atraksi lingkaran api dalam pertunjukan lumba-lumba.
• AFJ Gelar Aksi Tolak Pertunjukan Lumba-lumba
“Kami hanya ingin memperkenalkan satwa langka ini kepada masyarakat, sehingga mereka tidak perlu melihat satwa ini sampai ke laut. Silahkan dicek dan disaksikan sendiri," kata Krisna.
Lanjut Krisna, pihaknya juga mengaku telah mengantongi izin untuk pertunjukkan tersebut, baik izin keramaian, izin penggunaan lahan dari Akademi Militer, dan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kami sudah memiliki izin legal, mulai dari izin lahan milik AKMIL, kemudian dari BKSDA juga sudah ada. Silakan jika teman-teman ingin melihat ke dalam," pungkasnya.(*)