Jawa
Candi Losari yang Menebarkan Pesonanya Setelah Terendam Air Bertahun-tahun
Candi sendiri didominasi dengan hiasan tumbuh-tumbuhan, sejenis sulur-suluran yang diukir di relief dan sudut candi.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
"Semula terendam air tahun 2017 lalu, tetapi setelah ada pembangunan pipa, air itu perlahan surut. Bangunan candi pun dapat terlihat dengan jelas hingga sekarang," katanya.
• VIDEO Temuan Ratusan Batu Candi di Bawah Jalur KA Yogya - Solo Diduga dari Situs Candi Buddha
Setelah terlihat seperti sekarang, rata-rata bangunan candi baik candi induk atau tiga candi perwara masih dalam kondisi baik.
Tiga candi perwara sebagian dalam kondisi utuh.
Kendati demikian, candi induk belum terbangun sempurna.
Sebagian bebatuan candi utama terekat oleh material lahar dingin satu sama lain, akibat letusan Gunung Merapi yang dulu telah menimbun dan mengubur candi.
"Bebatuan di candi utama terlihat melekat satu sama lain. Berdasarkan penelitian, batuan itu terkena material lahar dingin, dulu kala," kata Halimah.
Sejarah candi Losari sendiri pertama kali ditemukan pada 12 Mei 20014 silam, oleh warga setempat bernama Badri.
Saat ia menggali parit di tengah kebun salak, ia menemukan bebatuan berukuran besar yang ternyata bangunan candi.
Sisa struktur batuan yang masih terkubur sedalam tiga meter di dalam tanah itu pun digali dan disusun, hingga utuh dan berbentuk seperti sekarang ini.
Candi ini diidentifikasi sebagai candi Hindu berdasarkan temuan patung Mahakala dan Lokapala, dewa dalam mitologi agama Hindu.
Lokapala sendiri adalah dewa yang merupakan penjaga arah mata angin.
Relief Lokapala sendiri tertoreh pada tiap sisi dinding candi dimana patung diletakkan.
Candi sendiri didominasi dengan hiasan tumbuh-tumbuhan, sejenis sulur-suluran yang diukir di relief dan sudut candi.
• Wow! Ratusan Blok Batu Candi Tersingkap dari Bawah Jalur Kereta Yogya-Solo
Wisatawan sendiri ramai datang berkunjung baik di hari biasa atau di akhir pekan. Lebaran atau liburan sekolah, candi paling banyak dikunjungi.
Ada puluhan orang yang datang berkunjung ke candi. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar atau mahasiswa, meski ada juga wisatawan mancanegara.