Digigit Ular Berbisa Jangan Diikat, Lakukan Langkah Ini Agar Racun Tak Menyebar

Pemahaman masyarakat soal penanganan ketika digigit ular salah besar. Bukan diikat atau disayat, harusnya di-imobilasi. Begini caranya

Editor: iwanoganapriansyah
IST/Gmalandra
Ilustrasi gigitan ular. Ternyata, pemahaman masyarakat soal penanganan pertama ketika mengalami gigitan ular salah besar. 

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Perbedaan bisa ular
Perbedaan bisa ular (IST)

Dia menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.

Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung. (Lutfy Mairizal Putra)

Efek racun ular sendok atau Kobra
Efek racun ular sendok atau Kobra ()

.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Caranya agar Tidak Mati setelah Digigit Ular Berbisa?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved