Yogyakarta

Jadikan Sampah Lebih Bernilai Ekonomis untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pengelolaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan bisa menjadi objek pariwisata pendidikan (tourism education).

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kondisi TPST Piyungan, akses dermaga sudah bisa dilalui kendaraan truk pengangkut Sampah. 

“Soal sapi kalau sudah selesai (sampahnya) pasti selesai juga. Kembalikan lagi ke habitatnya dan di TPST bisa ditanami rumput-rumput,” katanya.

Untuk pengelolaan TPST Piyungan, menurutnya bisa dilaksanakan dengan pendekatan sosial.

Pemerintah harus hadir untuk membuat desain dan dengan meminta masukan dari berbagai elemen.

Seperti, komunitas, pemerintah, akademisi, CSR.

“CSR ini untuk manajemen investasi. Kita punya sejarah gotong royong, duduk kerjakan tanpa banyak dialog dan sepakat untuk melaksanakan pekerjaan.  Desain manajemen bagus kemudian diserahkan untuk dikelola,” katanya.

Pemerintah hadir sebagai regulator dan fasilitator.

Pihak akademisi pun bisa diajak untuk memberikan rancangan dan desain teknologi.

“Saya pun sudah punya desain dan personel yang nantinya bisa dilibatkan di dalamnya,” ujarnya.

Induk Burung Beri Makan Anaknya Puntung Rokok, Polusi Sampah Makin Mengkhawatirkan

Hal ini, sama seperti pengalaman Suratman untuk membuat Taman Kali Code.

Dimana masyarakat, CSR BUMN datang untuk membangun.

Di dalam taman tersebut ada organisasi pengelola sampah untuk dijadikan souvenir, limbah diambil peternak lele.

“Jadi tidak ada lagi kata-kata sampah, tetapi itu bisa menjadi terobosan ekonomi baru. Contohnya sampah plastik bisa berdaya guna dijadikan beragam kerajinan dan tidak dibuang ke laut. Saya juga akan mengembangkan bagimana masjid bisa menampung air bekas orang wudhu untuk kolam lele. Air susah malah dibuang, desain masjid untuk jadi SDGs, dari panen lele, kotorannya dikemas jadi makanan ayam,” ujarnya.

Dukung

Kasubbid Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat, Bidang Sosbud Bappeda DIY, Doddy Bagus Jatmiko yang memimpin rapat tersebut juga mendukung upaya yang positif untuk lingkungan hidup.

Tetapi, harus disertai solusi jangka pendek dan panjang di industri juga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved