Temuan Tumpukan Batu Bata Kuno Kediri, Dikenal Sebagai Tempat Angker dan Sarang Ular

temuan Tumpukan Batu Bata Kuno Kediri, Dikenal Sebagai Tempat Angker dan Sarang Ular

Editor: Iwan Al Khasni
(Dok. Disparbud Kabupaten Kediri)
Tim BPCB saat memeriksa penemuan benda purbakala struktur candi di Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). 

Temuan benda purbakala, tersebut kemudian dilaporkan kepada pemerintah daerah setempat, lalu diteruskan ke BPCB sebagai pihak yang kompeten melakukan pemeriksaan.

Selama ini, warga sekitar menganggap jika tumpukan batu bata kuno tersebut sebagai tempat yang angker dan menjadi sarang ular.

Selain itu, warga mengira jika tumpukan batu bata kuno tersebut adalah bekas bangunan peninggalan Belanda.

Temuan Patung Ganesha dan Struktur Candi

Sebelumnya, ada penemuan dua benda purbakala, yakni sebuah patung Ganesha dan struktur candi yang cukup luas di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Dua benda purbakala ditemukan di dua lokasi berbed dengan jarak sekitar 11 kilometer.

Penemuan pertama berupa patung Ganesha ditemukan di Dusun Kwagean, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri pada Sabtu (15/6/2019).

Patung yang terbuat dari batu andesit dengan tinggi 33 cm, lebar 19 cm, serta tebal 13 m itu terpendam sedalam 1,40 sentimeter di dalam tanah. Penemuannya oleh para pekerja yang sedang menggali tanah untuk keperluan septic tank di pekarangan rumah milik Nur Syamsu, warga setempat.

"Dari penemuan itu, lalu kami laporkan kepada perangkat desa," ujar Nur Syamsu kepada wartawan, Senin (17/6/2019).

Sedangkan benda purbakala ke dua, ditemukan sehari setelahnya, yaitu Minggu (16/6/2019).

Temuan itu berupa struktur candi di Dusun Bumirejo, Desa Krecek, Kecamatan Badas. Struktur ini berupa tatanan batu bata kuno berbentuk persegi dengan ukuran mencapai 12x12 meter.

Dimensi bebatuannya juga cukup besar jika dibanding dengan batu bata era Majapahit.

Penemuan struktur ini oleh sekelompok pegiat sejarah dan budaya yang bernama Damar Panuluh Nusantara, yang sedang merekonstruksi cerita warga lokal atas sebuah gundukan tanah yang dianggap angker.

Dari sedikit penggalian gundukan tanah yang berada di tengah sawah lahan milik Dwi Peni (42), warga setempat itulah komunitas itu menemukan tatanan batu bata kuno.
"Lalu kita laporkan kepada dinas terkait agar ditindaklanjuti," ujar Rianto, Ketua Damar Panuluh Nusantara, Selasa (18/6/2019)

Atas penemuan dua benda purbakala itu, Pemerintah Kabupaten Kediri mulai menindaklanjutinya dengan berkoordinasi kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan kepurbakalaan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved