Kota Yogyakarta

Wisatawan Keluhkan Barisan Gerobak PKL di Malioboro

Tampak aktivitas jual beli di pedestrian sisi dalam dan barisan gerobak PKL serta ada juga yang masih buka

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
kepadatan pedestrian Malioboro yang penuh dengan gerobak PKL. Biasanya wisatawan bisa duduk menikmati suasana Malioboro di sana namun kali ini harus terhalang gerobak 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA  Suasana selepas pukul 22.00 di sepanjang area pedestrian Malioboro menjadi sangat penuh, Jumat (14/6/2019) malam.

Bukan hanya karena luapan pengunjung dan wisatawan yang menjejali area tersebut pada akhir pekan, namun juga keberadaan PKL beserta gerobaknya yang berjejalan di sisi kiri maupun kanan area pedestrian.

Salah satu wisatawan asal Jawa Tengah yakni Dewi membagikan beberapa foto secara eksklusif kepada Tribun Jogja.

Ia yang beberapa kali datang ke Malioboro pasca-tempat tersebut mengalami perombakan dalam revitalisasi mengaku terkejut.

Pemkot Terjunkan 50 Personil Saat Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro

"Kaget lihat Malioboro kalau malam seperti ini. Nggak menyangka, dan harusnya tidak seperti ini karena sangat mengganggu wisatawan," urainya, Jumat (15/6/2019) malam.

Dewi yang datang bersama temannya lantas mengambil beberapa foto yang berlokasi di seberang Toko Terang Bulan.

Tampak aktivitas jual beli di pedestrian sisi dalam dan barisan gerobak PKL serta ada juga yang masih buka di sisi luar atau pedestrian tepi jalan Malioboro.

"Ini mau duduk juga susah karena terhalang gerobak. Jalan dari sini hingga Pasar Beringharjo suasananya sama semua, penuh gerobak PKL," sesalnya.

Terpisah, Kepala UPT Malioboro Ekwanto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya gerobak PKL yang berada di dua sisi area pedestrian Malioboro.

Tidak hanya di sisi timur, hal serupa juga dilakukan untuk pedestarian Malioboro di sisi barat.

"Landasan kenapa temen temen pkl gerobaknya tdk didorong atau dikrukup adalah karena pertimbangan kenyamanan pengunjung Malioboro dan kemacetan lalu lintas dan bukan karena tidak mengindahkan aturan pemerintah," ungkapnya.

Menanti Wajah Baru Kawasan Malioboro, Sejumlah Hal Baru Ini Akan Diuji Coba dan Diterapkan

Ia menambahkan, lalu lalang pengunjung pada jam 22.00 WIB di area pendestrian padat sehingga ketika PKL mendorong gerobak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

"Lalu lintas pada jam tersebut baik di Jalan Malioboro maupun sirip jalan juga masih padat dan baru sedikit lengang pada jam 00.00 WIB. Sementara apabila gerobak didorong mulai jam 00.00 WIB akan mengganggu warga karena posisi gudang penyimpanan gerobak di dalam kampung," tandasnya.

Apabila memang kondisi kawasan malioboro sudah normal, lanjutnya, dan lalu lintas lancar serta pengunjung di pendestrian tidak padat walaupun masih dalam momen liburan, pihaknya akan melaksankan sesuai dengan ketentuan yang ada atau bongkar pasang sesuai jam yang ditentukan.

"Tenda dan gerobak tidak dibongkar dan tidak dibawa keluar dengan catatan harus ditata rapi. Ini terjadi sejak 5 Juni dan rencananya berlangsung hingga 16 Juni. Sebenarnya hanya sampai H+7 tetapi jatuhnya hari Jumat, padahal Sabtu dan Minggu pasti Malioboro ramai sekali sehingga sekalian," bebernya.

Sekali lagi ia menegaskan bahwa pertimbangan kenyamanan pengunjung yang mendasari kebijakan itu.

Menurutnya proses bongkar pasang tenda atau pergantian PKL akan membuat pengunjung terganggu dan rawan viral di media sosial.

"Belum lagi loading barang dengan mobil bak terbuka saat pergantian PKL yang tidak cukup 10 menit pasti bikin macet. Mobil berhenti hitungan detik saja sudah bikin macet," tuturnya.

Terakhir, ia berpesan agar wisatawan tak perlu khawatir kondisi ini berlangsung permanen karena hanya terjadi pada rentang waktu tertentu.

"Ini sudah tradisi bertahun-tahun ketika Lebaran. Memang seperti itu, tidak bongkar pasang dan gerobak stay tetapi ditata rapi di Malioboro. Ibarat tradisi ada Pasar Tumpah ketika lebaran yang terjadi di hampir dikebanyakan pasar," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved