Kisah Asmara Sugeng, Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Begitu Rumit, Awalnya Suka Adik Kandung
Kasus penemuan jenazah yang dimutilasi di Pasar Besar Malang membuat kisah asmara Sugeng Angga Santoso, sang pelaku terkuak
Selama menjadi tetangganya dulu, Narko merasa bahwa Sugeng selalu membuat ulah.
Bahkan Narko pernah melaporkan Sugeng ke polisi lantaran hampir membakar rumahnya pada tahun 2011.
Namun, polisi belum bisa memproses Sugeng karena pernah masuk Rumah Sakit Jiwa.
• Buntut Kerusuhan, Ketua DPR Desak Pemerintah Evaluasi Lapas dan Rutan
Sementara itu, Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan, Muhammad Luthfi (46) mengakui Sugeng dulu merupakan warga Jodipan.
Sugeng dulu tinggal bersama keluarganya di Jodipan bersama orang tuanya.
Sugeng meninggalkan Jodipan usai rumahnya dibeli orang lain.
“Rumah Sugeng dibeli ayah saya sekitar 7 atau 8 tahun lalu. Saya tidak tahu kenapa rumah itu sampai dibeli.”
“Setelah itu, keluarga Sugeng entah tinggal di mana,” ucapnya.
Sejak saat itu Sugeng jarang berseliweran di kampung.
• Oknum Pegawai BRI Selewengkan Uang Nasabah Rp1 Miliar Lebih, Duitnya Dihabiskan untuk Judi Online
Sugeng lebih banyak terlihat di pinggir jalan di sekitar Jalan Gatot Subroto sampai sekitar Pasar Besar Malang.
Menurutnya, Sugeng kembali terlihat di Jodipan baru sekitar 5 bulan ini.
Sugeng tidur di samping rumah kosong di Jalan Jodipan Wetan Gang Ill RT 02 RW 06.
Di rumah itu pula Sugeng menulis beberapa tulisan aneh.
Termasuk menyebut nama tuhan dan nama beberapa keluarganya.
Lutfhi mengungkapkan Sugeng sering berinteraksi dengan anak-anak kecil.