Kisah Asmara Sugeng, Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Begitu Rumit, Awalnya Suka Adik Kandung

Kasus penemuan jenazah yang dimutilasi di Pasar Besar Malang membuat kisah asmara Sugeng Angga Santoso, sang pelaku terkuak

Editor: Hari Susmayanti
Kolase Surya Malang
Sederet Fakta Kasus Mutilasi Malang: Korban Minta Tubuhnya Dipotong, Tato Sugeng Hingga Surat Wasiat 

Sugeng mengalami gangguan jiwa berawal dari menyukai adik kandungnya.

Warga Jodipan, Narto (51) mengatakan dulu warga sudah curiga dengan gerak-gerik Sugeng ketika bersama adiknya.

Saat sedang berada di rumah, tingkah laku Sugeng bukan sebagai kakak.

Diduga Akan Serang Tempat Ibadah, Tiga Simpatisan ISIS Dibekuk, Salah Satu Targetnya Gereja di Yogya

Justru Sugeng terlihat seperti pacar. Sugeng selalu menempel adiknya terus ke mana-mana.

“Dulu kalau di rumahnya itu seperti pacarnya sendiri.”

“Tiap kali adiknya membawa pacar, pasti selalu konflik dengan Sugeng. Itu terjadi berulang kali,” ucapnya Narto kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (16/5/2019).

Narto tidak ingat nama adik Sugeng. Sebab, adik Sugeng sudah dipindahkan dari Jodipan.

“Kejadian itu sudah lama. Akhirnya orang tuanya memisahkan Sugeng dengan adiknya.”

“Sejak saat itu Sugeng tidak pernah bertemu dengan adik perempuannya itu,” ucap Narto.

Masa lalu Sugeng di Jodipan sangat kelam.

Ngeri, Bikin Polling di Instagram Harus Mati atau Tidak Lalu Remaja Ini Bunuh Diri

Narko mengatakan dulu Sugeng pernah membakar rumahnya di Jodipan.

Sugeng juga pernah memotong lidah kekasihnya dan memukul kepala ayahnya menggunakan palu.

“Sugeng dari dulu selalu bikin gempar warga. Bahkan, Sugeng juga pernah di usir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu,” ujarnya.

Narko paham dengan Sugeng karena rumahnya berdempetan dengan Sugeng.

Narko mengatakan Sugeng dari dulu memiliki kelainan.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved