Pendidikan

3 Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Ciptakan Gablind, Kacamata Navigasi untuk Tuna Netra

Gablind sendiri merupakan karya dari tiga alumni AMIKOM Yogyakarta yaitu Arvin Claudy Frobenius, Jacky Koeswanto, dan Eko Rahman.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ariani Nisma Putri, saat mencoba Gablind, alat bantu navigasi bagi tuna netra, Selasa (30/4/2019). 

Fitur terakhir adalah G-Read, yang bisa digunakan bagi tunanetra untuk membaca huruf alfabet.

Tak Ingin Anak Lain Berkacamata, Siswa SD Ini Ciptakan Lampu Khusus

Adapun untuk sistem pengoperasiannya, Gablind menggunakan saluran Bluetooth pada smartphone yang dikoneksikan dengan kacamata.

Melalui saluran Bluetooth itu, smartphone akan terkoneksi dengan sensor yang ada di Kacamata.

"Jadi jika di depan ada penghalang jalan, maka secara otomatis handphone akan mengeluarkan tanda, bunyi Beep," tutur Arvin.

Desain Bunyi Beep akan keluar pada jarak halangan 1,5 meter sampai 60 cm.

Semakin dekat jarak halangan, maka bunyi Beep akan semakin cepat.

Gablind tidak dijual secara massal, melainkan hanya dijual dengan sistem pre-order.

Kacamata ini dibanderol seharga Rp 1,8 juta.

Jika paket komplit dari kacamata plus smartphone Rp 3,3 juta.

Gaet Kang Daniel Wanna One Jadi Model, Kacamata Merek Kissing Heart Ludes Terjual

Ide Awal

Arvin bercerita, ide awal ia dan teman-temannya menciptakan Gablind berawal saat masih mahasiswa jalan-jalan di Malioboro tahun 2015 silam.

Saat itu pedestarian Malioboro belum tertata.

"Kita melihat ibu-ibu, tuna-netra, seperti kebingungan arah mau pulang. Jalan juga ada yang rusak," tuturnya.

Lepas dari Malioboro, Arvin dan temannya juga berkunjung ke kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Malang.

Kondisinya hampir sama.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved