Yogyakarta
Operasi Keselamatan Digelar Selama 14 Hari
Operasi keselamatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Ia mengungkapkan, setidaknya ada 30-40 persen laka lantas terjadi di jalan pemukiman.
"Kalau di pemukiman orang lebih leluasa, dianggapnya tidak ada petugas nah disitulah berpotensi timbulnya kecelakaan, tabrakan, senggolan, srempetan. Di pemukiman itu jarang macet, tidak ada rambu, mereka akhirnya memacu kendaraan, akhirnya lalai terus terjadi kecelakaan," jelasnya.
• Operasi Keselamatan Candi 2019 Kota Magelang Dimulai, Ini 7 Sasaran Pelanggaran yang Ditindak Polisi
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, dalam operasi ini pihak kepolisian akan menggiatkan sosialisasi ke masyrakat terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Sosialisasi tersebut bisa melalui media masa, maupun bentuk kampanye lainnya.
Namun demikian, pihak kepolisian juga tetap akan melakukan penindakan ketika mendapati ada pengendara yang membahayakan dan berpotensi terjadinya laka lantas.
Misalnya penindakan bagi mereka yang berkendara tapi disibukan dengan ponsel mereka.
Selain itu juga sasarannya adalah pengendara kendaraan yang di bawah umur.
"Anak di bawah umur kita tilang, tapi saat pengambilannya (surat-surat/sepeda motor) kita undang orang tua, jadi orang tua dapat tahu dan saling mengawasi karena lingkungan keluarga dan sekolah itu sangat menentukan untuk mendidik anak dan menanamkan kedisiplinan ke mereka," tuturnya. (*)