Yogyakarta

Operasi Minimum Akhir April, NYIA Bakal Didukung Multi Moda Transportasi

Hal ini tengah dikebut AP I sebagai tindak lanjut atas temuan hasil verifikasi Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Humas AP 1
Kondisi terkini pembangunan Bandara NYIA di Temon, Kulon Progo. Foto diambil pada 2 April 2019. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bandara baru internasional Yogyakarta di Temon, Kabupaten Kulon Progo atau lebih dikenal sebagai New Yogyakarta International Airport (NYIA) bakal dibekali beberapa moda transportasi terpadu sekaligus saat operasi terbatas di akhir April 2019 ini.

Juru Bicara Proyek Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan ada beberapa jenis armada angkutan penumpang yang akan digunakan untuk menunjang bandara tersebut saat pengoperasian penerbangan internasional nanti.

Yakni, 12 unit bus DAMRI, 15 unit bus Shuttle-Ku, serta 20 unit armada taksi.

Armada tersebut akan dikerahkan untuk mengangkut penumpang menuju bandara ini dari sejumlah titik di pusat kota Yogyakarta dan beberapa wilayah lain.

Selain itu, ada rangkaian kereta api yang akan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mendukung mobilitas penumpang menuju bandara yang rencananya bernama resmi Bandara Internasional Yogyakarta (BIY/YIA) ini.

Baca: Rekor dan Catatan Sejarah di Balik Pembangunan Bandara NYIA Kulonprogo, Proyek Tercepat PT AP 1

Khususnya penumpang dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo yang kemudian diangkut hingga Stasiun Wojo di Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

"Lalu lintasnya disesuaikan dengan jadwal penerbangan. Paling tidak, penumpang harus sudah tiba di bandara sejak 3 jam sebelum jadwal keberangkatan penerbangan dan keretanya akan menyesuaikan," kata Pandu, Minggu (14/4/2019).

Tak hanya itu, PT KAI disebutnya juga akan menyiapkan jadwal pemberhentian di Stasiun Wojo untuk perjalanan kereta dari luar Yogya demi mengakomodir para penumpang jasa penerbangan di NYIA.

Selanjutnya, para penumpang ini akan diangkut menuju bandara dengan armada shuttle bus DAMRI yang khusus disiagakan untuk rute Stasoun Wojo-NYIA. Ada lima unit shuttle bus yang akan digunakan.

"Jarak dari Wojo ke bandara sekitar 5,1 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Frekuensi shuttle bus hilir mudik setiap 10-20 menit," kata Pandu.

Baca: Proyek NYIA Ciptakan Sejarah Baru Pembangunan Bandara Tercepat yang Ditangani Angkasa Pura 1

Pada 24 dan 26 April rencananya akan digelar simulasi pergerakan penumpang dan ujicoba pendaratan pesawat.

Sisi darat dan udara dari bandara itu akan diujicoba untuk proses keberangkatan maupun kedatangan.

Pada 24 April, disimulasikan keberangkatan penumpang dari beberapa titik di pusat kota secara paralel menggunakan berbagai jenis moda transportasi itu maupun kendaraan pribadi.

Dari situ akan diukur waktu tempuhnya.

Sedangkan pada 26 April akan disimulasikan pergerakan penumpang dari pusat Kota Yogyakarta dan luar kota hingga proses keberangkatan.

Mulai dari check in, pengurusan imigrasi, memasuki lounge keberangkatan, uji garbarata dan masuk ke pesawat.

Baca: Bandara NYIA Beroperasi Minimum Tanpa Perlindungan Sabuk Hijau

Untuk persiapan peresmian operasi penerbangan internasional di NYIA, kata Pandu, airside sudan hampir rampung 100 persen.

Pengecatan marka di runway sepanjang 3.250 meter berikut taxyway, dan apron sudah dilakukan sejak Kamis (11/4/2019) dan ditargetkan rampung segera.

Sedangkan di area terminal secara fasilitas sudah hampir rampung juga.

Instalasi listrik dan air bersih sudah terpasang sedangkan persiapan mitra penyewa gerai komersil (tenant) untuk operasi sudah sekitar 60 persen dan sedang digelar kick off meeting.

"Termasuk UMKM dari kabupaten/kota di DIY sudah jadi spot-nya dan mereka akan ikut masuk," imbuh Pandu.

Ia memastikan, empat penerbangan internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta bakal dipindahkan untuk operasi di NYIA akhir April nanti.

Yakni, penerbangan oleh Air Asia dan Silk Air.

Sebetulnya di Adisucipto ada 6 jadwal penerbangan ke luar negeri namun dua di antaranya campuran antara penerbangan domestik dan luar negeri.

Baca: Alasan Nama Bandara Baru Yogyakarta Diubah dari NYIA menjadi YIA

Empar penerbangan itu segera dipindahkan ke NYIA dalam waktu dekat bersamaan pemindahan layanan bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ).

Hal ini tengah dikebut AP I sebagai tindak lanjut atas temuan hasil verifikasi Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.

Prosesi pemindahan operasi penerbangan internasional itu konon bakal digelar pada 26 April.

"Begitu peresmian, (empat penerbangan internasional) langsung beroperasi. Kita juga sudah ajukan landing test (uji coba pendaratan) sebelum peresmian tapi belum tahu keputusannya apakah dilakukan pendaratan oleh TNI, Garuda Indonesia, atau Lion Air. Yang jelas, pesawatnya jenis narrow body," kata Pandu.

Project Manager Pembangunan NYIA, Taochid Purnama Hadi mengatakan, untuk operasi minimum, NYIA akan didukung dengan akses satu jalan mendatar sepanjang sekitar 1,5 kilometer dari ruas jalan nasional Yogyakarta-Purworejo menuju area terminal internasional.

Jembatan layang yang sedianya jadi jalur utama menuju terminal belum akan digunakan karena masih dalam proses pembangunan.

"Jalan itu Insya Allah sudah cukup untuk melayani penumpang karena saat dioperasikan akhir April hanya ada beberapa oenerbangan saja, belum banyak penumpang dalam sehari," kata Taochid.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved