Yogyakarta
Labuhan Merapi ketika Status Waspada
Meski Gunung Merapi dalam status waspada, namun prosesi Labuhan Merapi tetap berlangsung secara khidmat.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Meski Gunung Merapi dalam status waspada, namun prosesi Labuhan Merapi tetap berlangsung secara khidmat.
Labuhan digelar untuk memperingati Tingalan Jumenengan Dalem atau ulang tahun kenaikan takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Serah terima ubo rampe Labuhan Ndalem Keraton Yogyakarta di Pendopo Kantor Kecamatan Cangkringan mengawali Hajad Dalem Labuhan Merapi, Sabtu (6/4/2019).
Adapun laporan aktivitas gunung Merapi periode pengamatan BPPTKG per tanggal 5 April mulai pukul 18:00 sampai 6 April pukul 06:00, terpantau dari CCTV 4 kali guguran lava dgn jarak luncur 400-950 m arah hulu kali Gendol.
Baca: Perjalanan Panjang Bujangga Manik dari Rabut Palah Hingga ke Lereng Selatan Merapi
Juru kunci Merapi, Masbekel Anom Suraksosihono atau yang akrab disapa Mas Asih memaparkan tak ada prosesi yang berbeda meski kondisi Merapi saat ini waspada.
Terkait stasus keaktifan Merapi saat ini, ia mengaku bahwa kekhawatiran itu ada namun hanya sedikit.
"Kita tidak terlalu takut. Kita mohon kepada Allah semoga labuhan diberi kelancaran, dan yg mengikuti diberi keselamatan, sehingga nanti bisa lancar, selamat sampai nanti labuhan selesai," paparnya.
Adapun rangkaian kegiatan adalah penyerahan ubo rampe dari abdi dalem Keraton kepada Camat Cangkringan yang kemudian diserahkan kepada juru kunci Merapi.
Selanjutnya ubo rampe yang di antaranya berisi Sinjang Limarang, Sinjang Cangkring, Semekan Gadung dan Semekan Gadung Mlati dibawa ke Petilasan Hargo Ndalem atau Petilasan Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo.
"Setelah menerima Labuhan dari Keraton Yogyakarta, disarekan (menginap) semalam di Petilasan Mbah Maridjan. Besok pagi baru dibawa ke atas, ke Sri Manganti di lereng Merapi," ujar Mas Asih.
Kegiatan hari itu kemudian disambung gelar budaya Labuhan Ndalem di halaman pendopo Petilasan Mbah Maridjan, wilujengan, pagelaran wayang kulit dan doa.
Hingga kemudian pada Minggu (7/4/2019) akan dilakukan prosesi Labuhan Merapi dan pembagian sedekah labuhan di Sri Manganti.
Baca: Info Aktivitas Terkini Gunung Merapi, Terpantau Keluarkan Satu Kali Guguran Lava
"Makna labuhan ini agar kita bersyukur kepada pencipta, mohon kepada Allah supaya diberi kesehatan, keselamatan, dijauhkan dari bala," tuturnya.
Sementara itu abdi dalam Kraton Yogyakarta, KRT Widyo Bayu Kusumo yang hadir menyerahkan ubo rampe mengatakan kegiatan Labuhan Merapi sendiri dilaksanakan dalam rangka jumenengan Raja Kraton Yogyakarta.