Advertorial

Wujudkan Germas untuk Pembangunan Masyarakat Desa

Dua dekade berselang, jenis penyakit yang kerap menjangkiti sebagian masyarakat mulai berganti menjadi penyakit tidak menular (PTM)

Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon Pinsker
Warga masyarakat desa Sidoagung saat mengikuti sosialisasi Germas yang dilaksanakan oleh Dinkes DIY, Selasa (2/4/2019) di balai desa setempat. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tren jenis penyakit yang diidap oleh sebagian besar masyarakat dari tahun ke tahun mulai bergeser.

Periode 1990 an jenis penyakit menular masih menjadi penyakit yang kerap diidap oleh sebagian besar masyarakat.

Dua dekade berselang, jenis penyakit yang kerap menjangkiti sebagian masyarakat mulai berganti menjadi penyakit tidak menular (PTM) seperti misalnya stroke, tuberkulosis, dan kecelakaan lalu lintas.

Kondisi ini masih berlanjut ke tahun 2015.

Tiga besar jenis penyakit yang disediakan oleh masyarakat masih didominasi oleh jenis PTM.

Baca: Sosialisasi Germas di Sendangmulyo, Kepala Dinkes DIY Ajak Warga Rutin Periksa Kesehatan

Kondisi itu disinyalir akibat dari pola hidup masyarakat yang masih cenderung abai terhadap kondisi kesehatan tubuh dan partisipasi masyarakat dalam ikut serta dalam menerapkan perilaku hidup sehat masih sangat rendah.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan pada 2007 dan 2013 lalu, sebanyak 26,1 persen penduduk kurang aktivitas fisik, kemudian 93,5 persen penduduk usia > 10 tahun juga kurang dalam mengkonsumsi buah dan sayur, serta sejumlah 36,3 persen penduduk usia > 15 tahun mengkonsumsi rokok.

Sementara masih ada sebanyak 1.9 persen penduduk perempuan di usia > 10 tahun yang merokok, serta senilai 4,6 persen penduduk usia > 10 tahun minum minuman beralkohol.

Baca: DPRD DIY Berikan Apresiasi Program Germas oleh Dinkes DIY

Kasie Pelayanan Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinkes DIY, Martinah Satiti Subekti menjelaskan, meningkatnya PTM akan dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa.

Hal ini turut berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar.

Martinah memaparkan, PTM yang diidap oleh sebagian masyarakat ini sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan pola gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

"Masyarakat bisa memulai dengan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban," ujarnya dalam kegiatan sosialisasi Germas yang dilakukan oleh Dinkes DIY, Selasa (2/4/2019) di balai desa Sidoagung, Godean, Sleman.

Martinah melanjutkan, masyarakat juga mesti menciptakan perilaku hidup cerdik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya, Rajin aktivitas fisik dan olahraga, Diet dengan gizi seimbang, Istirahat yang cukup, serta Kuatkan iman dan kelola stres.

Baca: Melalui Germas, Dinkes DIY Ajak Masyarakat Gemar Mengkonsumsi Buah dan Sayur

"Kami mengajak masyarakat Sidoagung untuk membudayakan hidup sehat dan mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan," imbuh Martinah.

Kepala Desa Sidoagung, Edy Utomo mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Dinkes DIY tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved