Yogyakarta
Melalui Cokelat Produksi Mahasiswa asal Wates Ini Suarakan Ajakan Memilih
Selain mengambil dari petani di Kulon Progo, sebagian bahan baku didatangkan dari luar daerah.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Sedikitnya 100 batang cokelat Makaryo dikirim ke Negeri Laskar Pelangi itu.
Sekarang beberapa KPU kabupaten lain di DIY sudah memesan produk cokelat Pemilu Makaryo ini.
"Selain Pemilu, kami juga sering mendapat pesanan kemasan custom sebagai suvenir untuk event partai politik, calon legislatif, acara perusahaan, pernikahan, ulang tahun, dan lainnya. Distribusinya sudah sampai Jakarta, Semarang, Kediri, Pangkal Pinang, Makassar, Pontianak, Palangkaraya, dan lainnya," kata Fachri.
Baca: Jawa Barat Berpotensi jadi Provinsi Penyumbang Golput Terbanyak di Pemilu 2019 Mendatang
Makaryo saat ini mampu memproduksi hingga 500 batang cokelat per hari dalam beberapa varian produk.
Antara lain jenis milk chocolate, strawberry chocolate, green tea, serta produk premium berupa dark chocolate. Pada jenis dark chocolate, terdapat kekhasan berupa isian rasa gula semut dan jahe dengan kadar yang pas.
Harga Cokelat Makaryo dibanderol Rp5.000-6000 per batang kemasan 30 gram, Rp13.000 untuk kemasan 80 gram dan Rp25.000 untuk jenis cokelat premiumnya.
Selain mengambil dari petani di Kulon Progo, sebagian bahan baku didatangkan dari luar daerah.
Terkait Pemilu, Kulon Progo sebetulnya memiliki indeks demokrasi yang cukup tinggi.
KPU setempat mencatat persentase partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 maupun Pilkada 2017 mencapai 79,2 persen, melebihi rerata partisipasi masyarakat secara nasional yang hanya 77,5 persen. Namun begitu, golput tetap menjadi hantu yang perlu diwaspadai.
Tak heran, KPU dan Bawaslu Kulon Progo gencar mensosialisasikan Pemilu agar masyarakat tak golput dan bersedia menunaikan hak pilihnya dalam hari pemilihan di April nanti.
KPU Kulon Progo beberapa waktu lalu juga giat membuka posko pindah lokasi pemilih untuk memfasilitasi warga dari luar kota yang tak bisa memilih di daerah asalnya.
Selain itu juga merekrut relawan demokrasi untuk membantu menggaungkan pentingnya Pemilu kepada masyarakat.
"Dengan kualifikasi yang ada, relawan demokrasi memberikan harapan positif akan mampu meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Kulon Progo," jelas Ketua KPU Kulon Progo, Ibah Muthiah.(TRIBUNJOGJA.COM / singgih wahyu nugraha)