Yogyakarta
Duduk Perkara di TPST Piyungan
Kata dia, ketika sedang padat, antrean dump truk yang mengangkut sampah bisa mengular sampai satu kilometer.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
"Dermaga pembuangan sampah sangat dekat dengan jalan. Sehingga kondisinya tidak layak sebagai jalan umum. Padahal disana dilewati warga," ujar dia.
Yoeke menjelaskan, apa yang dikeluhkan warga nantinya akan coba dikomunikasikan kepada pemerintah.
Bahkan dirinya komitmen siap mengawal untuk memperjuangkan solusi terbaiknya.
Mengingat di lokasi itu, kata dia, sedikitnya ada 300 kepala keluarga yang terdampak langsung persoalan sampah.
"Sampah didermaga nanti bisa tengahkan. Sehingga tidak (menumpuk) dipinggir. Lokasi yang sudah ditengahkan, sampahnya bisa diurug supaya tidak bau. Sewa alat eskavator supaya bisa cepat," ujar dia, memberikan solusi prioritas.
Kepala Seksi pengelolaan sampah akhir Balai TPST Piyungan, Imam Sudiono mendengarkan dengan seksama sejumlah tuntutan warga.
Kata pertama yang keluar dari mulut dia adalah pihaknya --sebagai pengelola--sedang menyiapkan lahan baru untuk menampung sampah.
"Tapi perlu waktu," ujar Imam.
Tuntutan warga mengenai sampah terlalu pinggir dan Dermaga, akan diperbaiki.
Tetapi yang menjadi kendala, laju kendaraan alat berat dimusim hujan ambles.
Istilah yang dipakai Imam "kepater".
Tetapi, pengelola tidak kemudian tinggal diam, proses itu menurut dia sedang dilaksanakan.
Tapi lagi-lagi dalihnya memang butuh waktu.
Adapun untuk jalan dari bawah (jalan masuk) sampai lokasi pembuangan.
Kata Imam, akan ada upaya pengaspalan.