Bantul
Gandung Pardiman : Instruktur Senam Bisa Jadi Profesi dan Bermartabat
Pendiri AISI, Gandung Pardiman mengatakan senam merupakan kegiatan yang sangat penting.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lomba senam Maumere dan Aerobik yang digelar oleh Asosiasi Instruktur Senam Indonesia (Aisi) bekerjasama dengan Gandung Pardiman Center di Pantai Goa Cemara, Sanden, Bantul, pada Minggu (10/2/2019) berlangsung meriah.
Puluhan regu unjuk bakat dan kreatifitas di hadapan dewan juri dan masyarakat yang hadir.
Para pemenang dari lomba senam tingkat Kabupaten Bantul ini nantinya akan diikutkan dalam kejuaraan lomba tingkat provinsi yang akan digelar pada 23 Februari mendatang.
Tujuannya, tidak lain untuk mendapatkan bibit unggul dari para pecinta olahraga senam.
Pendiri AISI, Gandung Pardiman mengatakan senam merupakan kegiatan yang sangat penting.
Terlebih senam merupakan kegiatan yang murah meriah dan bermanfaat bagi kesehatan.
Ia mencontohkan seseorang yang terbiasa melakukan senam dan tidak senam, akan jauh terlihat berbeda, terutama pada bagian wajah dan pernafasan.
"AISI [asosiasi intrukstur senam Indonesia] tidak ada nuansa apa-apa. Tujuan kami supaya instruktur senam bisa bermartabat dan bisa menjadi sebuah profesi. Itu cita-cita saya," kata Gandung, saat ditemui Tribunjogja.com usai membuka lomba senam Maumere dan Aerobik di pantai Goa Cemara.
Selain memperjuangkan profesi instruktur senam, Gandung yang juga merupakan anggota dari komisi VII DPR RI dari Partai Golkar ini mengatakan saat ini pihaknya sedang membuat rencana untuk mengaransemen sebuah lagu khas dari Yogyakarta yang bisa populer digunakan untuk senam.
Baca: Olahraga Dapat Tunda Gejala Alzheimer
"Saya ingin mengaransemen (lagu). Jadi bukan hanya poco-poco dan Maumere saja. Tetapi khas Yogyakarta. (Misalkan) lagu apa dengan (iringan) gending Jawa dan irama rock sehingga menasional. Ini baru kita pikirkan," ungkap dia.
Lomba senam Maumere dan Aerobik di pantai Goa Cemara diikuti oleh 60 regu.
Mereka datang dari klub, sanggar dan kelompok senam seluruh Kabupaten Bantul, masing-masing regu terdiri dari enam orang.
Satu persatu regu akan diberi waktu untuk tampil dan diberi nilai oleh dewan juri.
