Sekeluarga Tewas dalam Posisi Ayah Memeluk Putrinya, Ibu Mendekap Putranya, Tertimpa Tanah Longsor
Sekeluarga dinyatakan tewas akibat tertimpa material tanah longsor. Mereka ditemukan dalam posisi saling berpelukan di ranjang dalam kamar tidur
Kepada awak media, Kasih mengaku sempat merasakan firasat buruk.
Sejak Senin malam, wanita yang tinggal di Dusun Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli ini merasakan was-was terhadap adik kesayangannya itu.
"Sejak Senin malam wilayah Bangli juga diguyur hujan lebat. Sempat muncul perasaan khawatir, karena adik saya ini tinggal di lereng gunung.
Selasa pagi akhirnya saya mendapatkan kabar dari keluarga kalau Ketut Kace meninggal kena longsor.
Sebulan sebelum kejadian adik saya ini juga beda. Dia sering menanyakan kabar saya. Biasanya dia cuek," ucap Kasih lirih.
Rumah bawah tebing
Sementara Nyoman Dania (78) ayah korban Ketut Budi Kace menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Banjar Dinas Sangker sekitar pukul 02.00 dinihari.
Ia pun sempat merasa khawatir, sebab lokasi kediaman anaknya berada tepat di bawah senderan rumahnya, yang tingginya mencapai delapan meter.
Kekhawatiran Dania itu rupanya terjadi.
Senderan rumahnya amblas hingga menimpa rumah sang anak.
"Saya sempat bangun sekitar jam 03.00 wita, memantau rumah anak saya di bawah.
Saat hujan itu saya lihat anak saya tidak keluar rumah, jadi saya rasa aman-aman saja. Jam 04.00 wita saya masuk untuk tidur," jelas Dania.
Baca: Sama-sama Jemput Suami di Tempat Kerja, Istri Tua dan Istri Muda Bertemu, Saling Cakar dan Gigit
Sudah rata tanah
"Pas jam 05.00 saya bangun, saya lihat rumah Ketut sudah rata. Tidak ada suara grudug-grudug atau tanah bergetar. Yang saya dengar hanya suara hujan yang lebat.
Sempat saya panggil tapi tidak ada sahutan, firasat saya sudah meninggal. Akhirnya saya minta bantuan ke warga untuk dievakuasi," tambahnya.