Pemilu 2019

Suarakan Pemilu yang Damai, Sopan, Santun dan Santai Lewat Pameran Seni Ala Mahasiswa ISI Yogyakarta

Suarakan Pemilu yang Damai, Sopan, Santun dan Santai Lewat Pameran Seni Ala Mahasiswa ISI Yogyakarta

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Panitia Penyelenggara Lily Elserisa mejelaskan karya dari mahasiswa pascasarjana jurusan Pengkajian dan Penciptaan, program studi Pencipta Desain Komunikasi Visual angkatan 2018, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, yang sedang dipamerkan 

Bagaimana media massa menggiring opini demi keuntungan pribadi sementara itu bagi sebagian masyarakat fakta sudah tidak penting lagi.

Dalam karya itu dijelaskan, post truth terjadi pada seseorang ketika rasa percaya melampaui kebenaran, menggantikannya, seolah-olah apa yang ia pegang teguh pasti adalah kebenaran.

Fakta-fakta tentang presiden kubu lawan tidak lagi relevan. Yang pasti adalah kepercayaan bahwa calon dari kubu lawan selalu buruk, itulah yang akan menjadi apa yang mereka anggap sebagai kebenaran.

Kritik sosial dari karya itu kemudian menawarkan kampanye bernama "Indonesantai".Dimana usulan pemecahan masalah yang dikampanyekan adalah berpolitik santai.

Baca: Dilaporkan Andi Arief ke Polisi, Hasto: Masyarakat Juga Tahu Siapa Menyebar Hoaks

Intinya, agar dalam menanggapi peristiwa politis sehari hari, khalayak sebagai sasaran menjadi lebih tenang dalam menghadapinya, tanpa harus ikut menghujat atau bahkan sampai melakukan kekerasan fisik.

Kata Lily, semua karya itu merupakan bentuk kepekaan dari para mahasiswa terhadap isu yang lagi berkembang di masyarakat. Baginya, seorang desainer berkarya bukan hanya menyenangkan klien. Akan tetapi sesuai hati nurani.

"Kami tidak ingin hanya berkarya untuk para pemodal. Tetapi jauh dari itu semua, kami ingin memberikan kampanye sosial yang netral,"

"Kampanye yang informatif, edukatif dan memberikan ewaerness (kesadaran) kepada masyarakat," tutur dia.

Sementara itu, seorang pengunjung, Diki Hidayat mengatakan pameran desain visual bertemakan pemilihan presiden itu sangat bagus dan cukup menginspirasi.

Menurutnya, ketimbang literatur, sebagian orang saat ini lebih cenderung menyukai visual. Karena lebih simpel untuk menyampaikan pesan.

"Sehingga anak-anak muda lebih tertarik untuk melihat dan menikmatinya. Ketika gambar itu dilihat maka secara tidak langsung pesan yang ditampilkan juga tersampaikan," tutur pemuda berusia 22 tahun ini. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved