KH Munawir Abdul Fatah Akan Dimakamkan Satu Komplek dengan KH Zainal Abidin

Jenazah akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Sorowajan, Panggungharjo, Sewon Bantul

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Warga sedang menggali kubur untuk pemakaman kH Munawir di komplek makam keluarga pondok pesantren Krapyak di Sorowajan, Panggungharjo Sewon Bantul, Jumat (28/12/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pondok pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta berduka.

Salah satu Masyayih, KH Munawir Abdul Fatah, tutup usia, pada Kamis (27/12/2018) malam.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Sorowajan, Panggungharjo, Sewon Bantul, siang nanti, setelah salat Jumat.

Baca: Jenazah KH Munawwir Abdul Fatah Akan Dimakamkan Setelah Salat Jumat Siang Ini

Baca: BREAKING NEWS: Ulama Ponpes Al Munawwir Krapyak KH Munawwir Abdul Fatah Tutup Usia

Pantauan Tribunjogja.com, liang lahat untuk KH Munawir Abdul Fatah sudah digali.

Makam KH Munawwir Abdul Fatah berada dalam satu komplek, bersebelahan dengan KH Zainal Abidin Munawir.

Warga Krapyak yang bertugas menggali makam, Abdullah Jahid, mengatakan liang lahat pemakaman Sorowajan yang akan ditempati KH Munawair merupakan pemakaman keluarga dari pondok pesantren Krapyak.

"Disini (komplek pemakaman Sorowajan) ada makam KH Zainal Abidin, pengasuh pondok pesantren setelah Mbah Maksum. Dan ada juga KH R Abdul Hafidz, keponakan Mbah Kiai Zainal," tuturnya, saat ditemui di sela menggali makam, Jumat (28/12/2018).

KH Munawwir Abdul Fatah tutup usia
KH Munawwir Abdul Fatah tutup usia (Capture instagram)

Menurutnya, ia pernah menjadi santri di kediaman KH Munawir. Di mata masyarakat, semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang baik dan jujur.

"Kalau mulang ngaji cetho (mengajar ngaji jelas). Karena beliau sendiri sangat paham apa yang disampaikan. Ayat-ayatnya juga jelas," ungkap dia.

KH Munawir meninggal dunia diusia 73 tahun di Rumah sakit Wirosaban, Yogyakarta, pada Kamis (27/12/2018) malam sekira pukul 19.30 WIB.

Almarhum meninggalkan empat anak, antara lain Luluk Nailufar, Muhamad Imdad, Farida Yumna, dan Nadim Ahmad.

Anak kedua dari KH Munawir, Muhammad Imdad, menjelaskan, ayahandanya meninggal dunia karena sakit komplikasi penyakit dalam.

Sebelum meninggal dunia beliau sempat dirawat selama enam hari di rumah sakit Wirosaban, Yogyakarta.

"Beliau dirawat sejak hari Sabtu, 22 Desember sampai Kamis 27 Desember," terang dia.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved