Yogyakarta
Andong dan Becak di Kawasan Malioboro Harus Tertib Parkir
Ketertiban becak dan andong ikut andil dalam kelancaran lalu lintas di Malioboro
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru, sejumlah pengaturan arus kendaraan dilakukan demi kelancaran lalu lintas di Yogyakarta.
Tak terkecuali untuk kendaraan tradisional yakni Becak dan Andong, khususnya yang berada di Kawasan Malioboro.
Kepala UPT Malioboro, Ekwanto, menjelaskan bahwa ketertiban becak dan andong ikut andil dalam kelancaran lalu lintas di Malioboro.
Baca: Resmikan Pedestrian Sisi Barat Malioboro, Sultan Minta Warga Jaga Malioboro
Baca: Malioboro Masih Menjadi Magnet di Libur Natal dan Tahun Baru
Baca: Resmikan Revitalisasi Kotabaru, Sultan Minta Bangunan Cagarbudaya Tidak Dirubah
Keduanya, harus bisa tertib dan rapi dalam area yang telah ditentukan, yakni di cerukan di sepanjang Malioboro.
"Jangan sampai parkir di jalur cepat. Kami upayakan agar mereka tidak melakukan itu. Kecuali kalau berjalan, memang di jalur cepat," tuturnya, belum lama ini.
Terkait sistematika pengisian cerukan tersebut, Ekwanto menjelaskan bahwa nantinya Dinas Perhubungan yang akan mengkoordinasikan andong dan becak agar bisa mengisi cerukan tersebut.
"Apakah nantinya dibagi per shift atau hari ini nomor berapa sampai berapa yang di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Penyelenggaraan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, M Zandaru Budi, menjelaskan bahwa terdapat 3.800 becak kayuh yang tersebar di sepanjang kawasan Malioboro.
"Itu mereka ada yang di Malioboro, Beringharjo, Patuk, dan sekitarnya," bebernya.
Ia mengatakan, pasca revitalisasi Malioboro, maka akan ada 23 cerukan atau bagian yang menjorok ke dalam yang diperuntukkan sebagai tempat mangkalnya becak kayuh.
"Kalau ditempatkan dalam posisi vertikal dan ditata secara rapat, maka dari 23 cerukan itu bisa menampung sekitar 120 becak kayuh," ungkapnya.
Ketua Paguyuban Becak Yogyakarta, Jiyono, menjelaskan bahwa terdapat sekitar 700 becak kayuh yang tersebar di Kawasan Malioboro.
Namun, tidak semua pebecak beroperasi setiap hari. Hanya sekitar 320 becak kayuh yang beroperasi setiap harinya.
"Memang tidak semua turun ke lapangan. Biasanya 1 komunitas ada 5 becak kayuh. Kalau total komunitas yang ada di sana 64 komunitas becak kayuh," terangnya.
Baca: Konsep Boulevard Pedestrian Kotabaru Berikan Kenyamanan bagi Difabel
Baca: Cegah Kemacetan Saat Libur Akhir Tahun, Sejumlah Ruas Jalan Utama Dilarang untuk Parkir
Baca: Musim Liburan di Yogyakarta, Sri Sultan HB X pun Terjebak Macet Selama 3,5 Jam