Kulon Progo
Sebagian TPS di Kulon Progo Gunakan Logistik Lama
Pengecekan logistik akan kembali dilakukan sebelum dikirim kepada Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) maupun sebelum penggunaan saat hari pemungutan
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tempat pemungutan suara (TPS) di Kulon Progo dimungkinkan tidak seluruhnya mendapat alokasi bilik dan kotak suara dari bahan dupleks pada Pemilu 2019 nanti.
Pasalnya, kiriman logistik dari pusat hanya cukup untuk sebagian kecil saja.
Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo, Pujarasa Satuhu mengatakan pihaknya hanya mendapatkan kiriman logistik berbahan dupleks untuk 159 TPS saja.
Padahal, jumlah totalnya di Kulon Progo ada 1.258 TPS di 12 kecamatan.
Maka itu, mayoritas TPS masih akan menggunakan logistik lama berbahan aluminium yang masih layak pakai.
"Kami masih akan menggelar bimtek penggunaan dupleks sampai ke tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS),"kata Pujarasa, Jumat (21/12/2018).
Baca: KPU Kulon Progo : TPS Harus Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas
Menurutnya, dari hasil uji, kotak suara dupleks mampu menahan beban hingga sekitar 50 Kilogram.
Perlindungan ganda dilakukan saat pengiriman surat suara dengan kemasan terbungkus plastik dan dimasukkan ke dalam kotak yang juga terbungkus plastik.
Ia menyebut, kesiapan logistik yang diterima oleh KPU Kulon Progo untuk keperluan Pemilu 2019 sudah mencapai 95% dan setiap kali pengiriman selalu disertai cadangan.
KPU menjamin bahwa kebutuhan logistik di masing-masing TPS terpenuhi, termasuk beberapa TPS yang memiliki kerawanan bencana.
Pengecekan logistik akan kembali dilakukan sebelum dikirim kepada Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) maupun sebelum penggunaan saat hari pemungutan suara.
"Pendataan sekaang masih berjalan,"kata dia.
Baca: Bacaleg Dicoret KPU Kulonprogo, Parpol Pilih Ajukan Sengketa
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo, Ria Harlinawati mengatakan perlu pemantauan dan pengawasan periodik terhadap kondisi logisik demi memastikannnya aman untuk hari pemungutan suara nanti.
Hal ini dirasanya penting karena bahan yang ada terbilang rawan rusak dan jangka waktu pelaksanaan pemungutan suara masih empat bulan lagi.
Ia berharap tempat pengimpanan logistik itu jauh dari segala risiko kerusakan.
"KPU sudah mengupayakan pengamanan seperti penjagaan 24 jam oleh aparat, tersedianya pemadam api ringan, dan logistik terbungkus plastik. Namun, pengawasan periodik tetap diperlukan. Kami juga akan mengawasi distribusinya nanti,"kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)