Jawa

BPBD Kabupaten Magelang: Guguran Lava Tidak Membahayakan

Ia mengatakan guguran tidak berbahaya, sehingga masyarakat dapat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
IST
Petugas Pengamat Merapi, Triyono, tengah mengamati kondisi kubah lava Gunung Merapi melalui layar CCTV, seismograf, di PGM Ngepos, Srumbung, Kabupaten Magelang, Senin (17/12/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi untuk tetap tenang.

Guguran lava yang terjadi, Minggu (16/12/2018) kemarin dinilai tidak membahayakan.

"Kami mendapatkan laporan, benar terjadi guguran lava kemarin malam. Terpantau di sejumlah pos pengamatan, tetapi tidak membahayakan kok, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Senin (17/12/2018).

Edy mengatakan, guguran lava yang terjadi kemarin malam itu dimungkinkan oleh sebab kubah lava yang terus tumbuh, meninggi, dan mulai meruncing, sehingga sejumlah material akan berguguran pada proses pertumbuhannya.

Baca: Sultan: Kalau Takut dengan Merapi Silakan Keluar dari Yogya

"Informasi dari BPPTKG, pertumbuhan masih rendah, tetapi sudah mulai ada guguran. Mungkin puncaknya sudah mulai runcing, jadi terdapat material yang berguguran. Teknisnya yang mengetahui BPPTKG secara persis. Kami hanya menyampaikan informasi dari sana," ujar Edy, Senin (17/12/2018).

Edy mengatakan, meski terjadi guguran, saat ini kondisi Gunung Merapi saat ini masih aman.

Status terkini adalah Waspada (Level II). Wilayah radius tiga kilometer dari kawah pun tetap disterilkan.

Jalur pendakian sementara masih ditutup.

Pihaknya juga sudah mengkomunikasikan terkait kejadian guguran lava ini kepada masyarakat.

Ia mengatakan guguran tidak berbahaya, sehingga masyarakat dapat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Baca: Gunung Merapi Kembali Gugurkan Lava, Bupati Sleman Imbau Warga Tetap Tenang

"Semua masih aman, hanya tiga kilometer dari puncak tetap harus steril dari aktivitas masyarakat atau dikosongkan. Guguran lava ini tidak berbahaya, sudah saya komunikasikan dengan masyarakat. Kalau berbahaya, kami sudah siap mengambil langkah," ujarnya.

Lanjut Edy, seluruh petugas BPBD, SAR, relawan, semua dalam kondisi seperti biasa.

Meski mereka tetap disiapsiagakan jika terjadi kejadian yang mungkin dapat membahayakan.

"Petugas semua seperti biasa, semua waspada sesuai protap," katanya.

Kubah lava sendiri masih terus tumbuh dengan laju pertumbuhan yang masih rendah.

Merunut data BPPTKG, per 13 Desember 2018, volume kubah sebesar 359.00 meter kubik dengan laju pertumbuhan rerata 2.200 meter kubik per hari.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved