Yogyakarta

Sultan: Kalau Takut dengan Merapi Silakan Keluar dari Yogya

Gubernur DIY, Sri Sultan Hemengku Buwono X meminta masyarakat dan warga agar tidak terlalu panik dengan kondisi gunung Merapi saat ini.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Ilustrasi: KUBAH MERAPI - Kubah baru lava Gunung Merapi (2.930 mdpl) terlihat sangat jelas dari arah Kali Talang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jumat (30/11/2018) pagi. Kubah baru lava itu terbentuk sejak 11 Agustus 2018 dan terus tumbuh dengan kecepatan rendah, rata-rata 2.400 meter kubik/hari. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat dan warga agar tidak terlalu panik dengan kondisi gunung Merapi saat ini.

Sultan HB X juga menyebut jika masyarakat takut dengan Merapi bisa keluar dari Yogyakarta.

Waspada dan antisipasi akan aktivitas Merapi menjadi kunci untuk menghadapi hal tersebut.

“Merapi itu kan gunung teraktif di dunia,  yo wis terima aja, wajar saja. Tinggal bagaimana mewaspadai dan menyikapi itu aja. Kalau wedi (takut) ya keluar dari Yogya gitu lho,” kata Sultan saat ditemui di kompleks Kepatihan, Senin (17/12/2018).

Baca: Gunung Merapi Kembali Gugurkan Lava, Bupati Sleman Imbau Warga Tetap Tenang

Aktivitas Merapi, kata Sultan merupakan siklus empat tahunan yang wajar dan jangan dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan.  

Sehingga, masyarakat ada rasa was-was dan kekhawatiran yang berlebih.

Jika gunung tersebut menunjukkan aktivitasnya, hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan pemangku kebijakan adalah menyikapinya secara proporsional.

Jika terjadi letusan atau kalau ada lava yang mengalir ke bawah masyarakat yang dekat dengan Merapi pun sudah paham untuk bersikap.

“Mereka sudah siap, barang-barang semua sudah dimasukkan ke koper tinggal dibawa,” jelasnya.

Pemberitaan dan juga informasi tentang aktivitas Merapi ini juga harus proporsional.

Dia juga mengingatkan agar wartawan bisa menjadi media informasi yang valid soal informasi kebencanaan di Merapi.

“Teman-temen pers seharusnya bisa menfasilitasi (informasi valid) saja biar masyarakat tidak panik,” urainya.

Baca: BREAKING NEWS : Merapi Malam Ini Luncurkan Lava Pijar ke Lereng Selatan

Menarik

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan, lelehan lava pijar dari Merapi sejauh 300 meter ke arah kali Gendol justru menjadi potensi wisata.

Hal ini karena lelehan ini  malah menjadi pemandangan menarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved