Sejarah Jawa Kuna
Lingga Bertulis di Kuburan Blabak Magelang Ini Kuak Misteri Tanah Rakai Kayuwangi
Lingga Bertulis di Kuburan Blabak Magelang Ini Kuak Misteri Tanah Rakai Kayuwangi
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Sayang, lingga pathok bertulis ke-4 ini sampai kajian selesai, belum ditemukan. "Jika yang ke-4 ini ditemukan, tentu akan memberikan keterangan lebih baik atas batas tanah sima di prasasti itu," kata Goenawan Sambodo.
Sayang, di lingga bertulis ke-4 berangka tahun 802 Saka, tidak disebutkan alasan pemberian tanah ladang itu dari raja ke Samgat Swang. Dari kajian toponim, ada beberapa dugaan nama lokasi yang bisa ditampilkan.
Nama tempat Wungkal belum diperoleh keterangan jelas dengan toponim yang ada sekarang. Paling mendekati adalah nama Sritamwiku dengan Dusun Srikuwe, lokasi penemuan lingga bertulis yang ada di pekuburan warga.
Sedangkan nama Wurak yang disebut ada bangunan sucinya, juga belum teridentifikasi lewat kajian toponimi. Namun dugaan kuat, nama-nama tempat itu berada tidak jauh dari Dusun Srikuwe di wilayah Blabak yang sekarang.
Dari kajian empat lingga bertulis di sekitar Blabak ini, Goenawan Sambodo menyimpulkan setidaknya tiga poin penting. Pertama, ada penganugerahan tanah ladang dari Raja ke Samgat Swang pada 19 Februari 881 Masehi (802 Saka).
Tujuh bulan sesudah itu dilakukan penetapan sima oleh Samgat Swang pada 8 September 881 Masehi. "Kedua, prasasti-prasasti itu asli dibuat pada masanya, bukan tinulad (kopian) pada masa kemudian," kata pegiat di Komunitas Ganapati Temanggung ini.
"Tentang prasada atau tempat bangunan suci di Wurak, perlu penelitian lebih lanjut," lanjut epigraf yang rajin mengajar bahasa Jawa Kuna di sejumlah komunitas sejarah di Jateng, DIY, dan Jatim ini.(Tribunjogja.com/xna)