Yogyakarta

Kisah Mbah Yudi Karyono, Tak Pernah Lelah Bermain Egrang

Menurutnya, egrang satu diantara permainan tradisional yang cukup menyehatkan bagi tubuh.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Mbah Yudi ketika mengenalkan egrang kelada masyarakat di alun-alun kidul kota Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pagi itu, matahari baru saja bersinar hangat, ketika Alun-alun kidul kota Yogyakarta ramai oleh ratusan wisatawan.

Mereka berkumpul pada satu titik dan bermain egrang bersama.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Yudi Karyono, lelaki 56 tahun yang sangat gemar bermain egrang.

Bahkan, kecintaannya pada permainan dua tongkat bambu itu sudah ia buktikan dengan menempuh jarak ratusan kilometer menaiki egrang.

Kepada Tribunjogja.com, lelaki yang biasa disapa Mbah Yudi itu mengatakan upaya untuk mempopulerkan egrang sebagai permainan tradisional yang menyenangkan berangkat dari keprihatinan.

Ia mengaku sedih, anak-anak 'zaman now' sudah jarang yang kenal egrang.

Baca: Mengenal Sosok Mbah Yudi, Si Raja Egrang dari Yogyakarta

Padahal, menurutnya, egrang satu diantara permainan tradisional yang cukup menyehatkan bagi tubuh.

Ia mengambil contoh, pijakan kaki ketika tongkat bambu berjalan sangat bagus sebagai refleksi kesehatan.

Anak-anak yang sering bermain egrang, diakuinya dapat mengencangkan tubuh dan meninggikan badan.

"Rugi besar bagi anak-anak yang tidak pernah mengenal permainan egrang," tuturnya, Sabtu (24/11/2018)

Demi tujuan mempopulerkan egrang kepada anak-anak seluruh Indonesia, lelaki kelahiran 21 Mei 1963 itu bahkan pernah berjalan menaiki egrang dari Kota Yogyakarta menuju kota Jakarta.

"Perjalanan itu [Yogyakata-Jakarta] saya tempuh selama 50 hari, pada tahun 2015," jelasnya.

Baca: Isi Libur Lebaran dengan Bermain Egrang

Perjalanan menggunakan egrang sepanjang kurang lebih 523 kilometer itu ditempuh oleh Mbah Yudi dengan satu misi mulia.

Ia menitipkan satu pesan kepada Presiden Joko Widodo tentang masa depan permainan tradisional Indonesia.

Menurutnya, anak-anak zaman sekarang sudah sangat jarang dalam memainkan aneka permainan tradisional.

Semuanya nyaris sudah tergantikan dengan aplikasi dalam gadget.

"Saya sadar teknologi memang tak bisa dilawan. Tapi tujuan saya ingin mempopulerkan kembali egrang sebagai permainan tradisional yang menyenangkan,"

"Atau setidaknya bisa mengimbangi anak-anak yang sering bermain gadget," tuturnya.

Egrang sendiri adalah permainan dari dua bilah tongkat bambu yang digunakan, supaya seseorang bisa berdiri seimbang dalam jarak ketinggian tertentu, diatas tanah.

Egrang yang digunakan oleh Mbah Yudi ketika melakukan perjalanan jauh merupakan egrang khusus, terbuat dari besi-diberi nama "Raja Egrang"- karena kualitasnya yang sanggup menempuh perjalanan jarak jauh.

"Jadi raja egrang itu alatnya, medianya, bukan saya. Egrang yang saya gunakan untuk perjalanan jauh itu dinamakan Raja egrang," ujar dia, menjelaskan.

Namun belakangan, sebutan bagi raja egrang akhirnya melekat dan tak bisa dipisahkan pada sosok Mbah Yudi.

Raja egrang, kata Mbah Yudi, merupakan egrang setinggi sekira dua meter yang sudah dimodifikasi.

Pada bagian bawah telah diberi peredam berbahan karet dari ban bekas, supaya tidak cepat habis ketika terkena gesekan aspal.

Baca: Tejo Badut Egrang Ikut Semarakkan Pawai FKY ke-28 di Malioboro

Pada tatakan alas kaki juga telah dimodifikasi dengan menambahkan plat besi, dilapisi juga sandal dan busa supaya nyaman ketika dipijak.

Sedangkan bagian atas egrang, Mbah Yudi menambahkan atribut berupa bendera merah putih.

"Merah putih itu tanda bahwa saya sangat mencintai Indonesia," tegasnya.

Warga Kelurahan Panembahan, RT 48 RW 13, Kraton, kota Yogyakarta itu mengaku bersama paguyuban Notoroso bakalan terus menggiatkan egrang, supaya tetap lestari dan menjadi permainan yang cukup populer dimasyarakat.

"Kami telah bersumpah kepada Publik Indonesia, ingin terus lestarikan Egrang" ucapnya.

Notoroso, kata Mbah Yudi, adalah paguyuban yang menjunjung tinggi nilai kedaerahan.

Notoroso adalah satu rasa untuk saling menjaga antar tradisi dan budaya satu sama lain.

"Indonesia negara luas. Dari Sabang sampai Merauke, ada banyak berbagai macam adat tradisi dan budaya. Itu harus kita jaga bersama," tuturnya.

Sebab itulah, ia mengaku akan terus mempopulerkan egrang, sebagai warisan budaya kepada seluruh pelosok Nusantara.

"Suku manapun, daerah manapun dibawa kemanapun, kami dipanggil, kami pasti siap untuk melatih dan mengajarkan egrang," ujar dia.

Ucapan Mbah Yudi untuk mempopulerkan egrang bukan isapan jempol belaka.

Setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer ke Ibu Kota.

Tahun berikutnya, tepatnya tahun 2016, dengan menaiki egrang yang sama, Mbah Yudi menempuh perjalanan ke timur.

Dari kota Yogyakarta menuju kota Surabaya.

Jarak tempuh berdasarkan perhitungan Google Maps sejauh 332 kilometer.

"Perjalanan dari kota Yogyakarta-Surabaya saya tempuh selama 18 hari," terangnya.

Baca: Ratusan Siswa Beregrang Ramaikan Haornas Di Wonosari

Sepanjang perjalanan menuju kota Surabaya, Mbah Yudi banyak berhenti sekedar singgah ke pondok pesantren untuk bersilaturahmi dengan para kyai Jawa timur.

Sebelum akhirnya bertemu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Saya hadiahkan sepasang egrang kepada Walikota Surabaya, Bu Risma," ucapnya.

Perjalan menuju Surabaya, bagi Mbah Yudi semacam pembuktian bahwa ia bersama paguyuban Notoroso memiliki tekad bulat dan serius untuk melestarikan egrang, sebagai warisan penting budaya Indonesia.

Hingga kini, Mbah Yudi masih terus bermain egrang bersama anak-anak. Ia berharap egrang bisa terus lestari dan populer ditengah gempuran zaman.

Ketika ditanya target perjalanan raja egrang kedepan, Lelaki sederhana itu mengaku ingin fokus lebih dahulu membumikan egrang di setiap kabupaten daerah istimewa Yogyakarta.

"Saya ingin egrang populer di Yogyakarta dulu. Fokus saya kedepan di eempat kabupaten lain di DIY," ujar dia, ramah.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved