Gunungkidul
Petilasan Mbang Lampir Gunungkidul, Tempat Pertapaan yang Kerap Dikunjungi Caleg Hingga Peserta CPNS
Oleh warga sekitar, Petilasan Mbang Lampir memang disebut-sebut kerap didatangi oleh orang-orang yang ingin berziarah.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Muhammad Fatoni
"Ada yang pernah bertapa 50 hari, dan itu hanya makan beberapa kali saja. Yaitu 20 hari pertama makan mie instan dan telur, makan kedua hari ke 20 hari sama menunya. Serta 10 hari juga sama menu makannya, hari ke 50 dirinya disuruh pulang," bebernya.
Diceritakannya, tempat ini mulai dipugar pada tahun 1977 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX.
Pada saat gempa mengguncang Yogyakarta beberapa tahun silam, pertapaan ini mengalami sedikit kerusakan dan banyak bangunan yang retak.
Lalu pada 2011, bangunan yang mengalami retak mulai diperbaiki oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Baca: Pria AS Tewas Dipanah Suku Sentinelese, Survival Internasional Salahkan Pendatang
Jalan menuju pertapaan ini adalah dari jalan raya Panggang-Baron sekitar 1 km dan sudah beraspal, pertapaan Kembang Lampir berada di perbukitan di Padukuhan Blimbing.
Kondisinya pun terbilang sangat terawat dengan baik, serta dilengkapi tempat juru kunci dan fasiltas lainnya seperti WC/toilet.
Untuk menuju tempat pertapaan, para peziarah harus naik tangga ke atas.
Sesampainya disana, peziarah akan menemui batu yang berada di tengah-tengah petilasan dikelilingi pembatas yang terbuat dari kayu. (*/wisang seto pangaribowo)