Kota Yogyakarta
Wali Kota Yogya Minta Orangtua Tanamkan Budaya Membaca pada Anak
Ia menyampaikan bahwa membaca akan menjadi budaya ketika itu ditanamkan dan dibiasakan kepada anak sedari kecil.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta (Pevita) secara resmi diluncurkan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Kamis (15/11/2018).
Pada pembukaan tersebut, ia berpesan agar minat bava masyarakat khususnya penduduk Kota Yogyakarta ditingkatkan.
"Jangan cuma baca buku terus dikeloni. Membaca itu memiliki banyak manfaat, misalkan melatih otot mata dan imajinasi. Saya melihat di tempat umum, orang Indonesia lebih banyak tidur dan ngobrol. Berbeda dengan bule yang banyak membaca," bebernya.
Ia menyampaikan bahwa membaca akan menjadi budaya ketika itu ditanamkan dan dibiasakan kepada anak sedari kecil.
Orang tua memiliki peran untuk mendorong anak menjadi pribadi yang gemar membaca.
Baca: Bupati Bantul Buka Gerakan Nasional Gemar Membaca
"Ini harus didorong untuk baca, misalkan seminggu menyelesaikan 1 buku nanti dapet hadiah, misalkan hadiahnya makan bersama. Bisa juga rutin mengajak anak ke perpustakaan bersama-sama. Jadi bukan harganya, tapi yang penting kebersamaan dan waktunya," tuturnya.
Disinggung mengenai rencana Perpustakaan di Kota Yogyakarta yang akan beroperasi penuh selama 24 jam, Hariyadi menjelaskan bahwa sementara ini masih fokus dengan operasional perpustakaan yang sudah berjalan selama 20 jam.
"Kalau untuk 24 jam nanti dulu ya. Ini kan juga ada waktu-waktu kosong misalkan dini hari sampai subuh yang jarang ada orang beraktivitas di jam-jam tersebut," bebernya.
Ia pun menyebut, untuk memudahkan warga mengakses layanan di perpustakaan, pihaknya segera menambah perpustakaan baru yang berada di sisi utara dan barat.
Selanjutnya, perpustakaan yang ada di Jalan Suroto akan menjadi pusat dari seluruh Perpustakaan yang ada.
Baca: Angka Minat Baca DIY Cukup Tinggi, BPAD DIY Ajak Masyarakat Makin Gemar Membaca
"Kalau di timur sudah ada Grhatama Pustaka. Jadi nanti kita tambah barat dan utara," ucapnya.
Haryadi mengungkapkan, pemilihan lahan bukan menjadi kendala bagi pihaknya.
Namun yang paking penting sebelum mendirikan perpustakaan baru tersebut adalah kajian tentang tingkat kepadatan sekitar.
"Kalau nanti kita bangun perpustakaan yang baru, nggak ada yang datang gimana? Makanya butuh kajian tentang tingkat kepadatan dulu. Nanti juga kecil dulu, nggak harus langsung besar," tandasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menjelaskan bahwa sejalan dengan harapan Hariyadi tersebut, pihaknya telah menerapkan program untuk anak-anak untuk bersemangat datang ke perpustakaan.
Baca: Pevita : Jogja Salah Satu Kota Favorit Aku
"Kami ada namanya Saskia atau Sabtu Seru di Perpustakaan. Program ini untuk mendukung lima hari sekolah. Jadi anak-anak yang datang pada sabtu dan minggu akan mendapatkan hadiah. Ada buku, kaos, dan mug," ucapnya.
Wahyu menuturkan, pihaknya optimis untuk melanjutkan operasional perpustakaan hingga 24 jam.
Pevita yang selama ini dijadikan pilot project untuk perpustakaan yang buka selama 20 jam, akan terus menjaring aspirasi dan masukan dari pengunjung, khususnya warga Kota Yogyakarta.
"Kalau berdasarkan survei kemarin, pengunjung mayoritas menyatakan setuju ketika Perpustakaan buka 24 jam. Ada 76 persen yang menyatakan setuju," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)