Yogyakarta

Angka Minat Baca DIY Cukup Tinggi, BPAD DIY Ajak Masyarakat Makin Gemar Membaca

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY terus berupaya mengajak masyarakat untuk gemar membaca.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
Kepala BPAD DIY Monika Nurlastiyani menyampaikan agar masyarakat gemar membaca dan berkarya dari membaca pada roadshow minat baca di Balai Desa Trirenggo, Bantul, Kamis (1/11/2018) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY terus berupaya mengajak masyarakat untuk gemar membaca.

Menurut data BPAD DIY tahun 2015, hasil survei minat baca di DIY sebesar 0.042 persen.

Baca: Dorong Desa-Desa Aktifkan Perpustakaan, BPAD Rutin Gelar Roasdshow Minat Baca

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPAD DIY, Monika Nurlastiyani.

"Itu artinya dari 1000 orang ada 42 orang yang suka membaca. Itu sudah sangat tinggi dan itu tertinggi di Indonesia," jelasnya pada Tribunjogja.com usai roadshow minat baca di Balai Desa Trirenggo, Bantul, Kamis (1/11/2018) siang.

"Dari survei UNESCO, minat baca di Indonesia sebesar 0.001 persen. Jadi dari 1000 orang cuma satu yang suka baca. Jadi angka 42 itu sudah cukup tinggi," paparnya.

Namun pihaknya tak ingin berpuas hati. Maka dengan menggelar roadshow minat baca dan bedah buku di desa dan kelurahan di seluruh DIY, pihaknya berharap angka tersebut terus meningkat.

"Kita tidak boleh terlena. Kita mempunyai beban untuk mengajak masyarakat membaca. Langkah yang kita tempuh dengan acara-acara seperti ini. Ada roadshow, ada bedah buku, bimtek, akreditasi, yang arahnya mendorong masyarakat untuk membaca," jelasnya.

Pihaknya tak bosan berupaya agar masyarakat selalu dekat dengan buku.

Seperti pembuatan aplikasi hingga perpustakaan keliling.

"Ada (aplikasi) i-Jogja, ada perpustakaan keliling yang bekerjasama dengan semua kabupaten kota. Ada juga pojok-pojok baca," tuturnya.

Selain itu, ada pula agenda paket buku.

"Paket buku ini diberikan pada mereka yang susah mengakses buku, seperti lembaga pemasyarakatan (LP). Jadi kita drop seratus buku, kita tinggal di situ supaya bisa dibaca. Sebulan lagi kita ambil kita ijoli buku yang baru," paparnya.

Tak hanya LP saja, pihaknya juga menjangkau panti wreda dan panti asuhan.

"Upaya itu dikerahkan agar masyarakat tak lagi beralasan kesulitan mengakses bahan bacaan," tuturnya.

Dari bedah buku dan roadshow yang telah digelar di berbagai desa dan kelurahan ini, ia juga berharap ada dampak signifikan pada masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved