Bantul

20 Tahun Geluti Kerajinan Topeng Kayu, Perajin Asal Bantul Ini Tetap Pertahankan Kualitas

Karena kerumitan dan nilai estetikanya pula, harga satu topeng kayu milik Warsana dibanderol dengan harga cukup fantastis.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Warsana, pengrajin topeng asal Bantul saat ditemui tengah menjajakan dan membuat topeng di Tembi rumah Budaya, Sewon, Bantul. 

Warsana mengaku tidak takut, karena ia mengaku lebih mengedepankan kualitas.

Alhasil, karena estetikanya, topeng karya Warsana, diakuinya banyak dibeli oleh wisatawan dari luar negeri.

"Kebanyakan yang beli dari Eropa dan Amerika. Mereka datang nyari barang-barang unik," ujar dia.

Karena kerumitan dan nilai estetikanya pula, harga satu topeng kayu milik Warsana dibanderol dengan harga cukup fantastis.

Dari mulai Rp 500 ribu sampai ada juga yang dihargai Rp 5 juta.

"Harga dari sebuah seni itu karena katertarikannya," tukas dia.

Untuk membuat satu topeng kayu, Warsana mengaku membutuhkan waktu cukup lama, bisa berminggu-minggu.

Karena semua proses dikerjakan manual.

Dari mulai pemotongan bahan, pembentukan pola, memahat, hingga mengamplas dan mewarnai

"Satu topeng, bisa dua sampai tiga minggu. Tergantung tingkat kerumitannya," jelas Warsana.

Baca: Arkeolog Temukan Topeng Kuno Pakal The Great dari Abad Ke-7

Adapun dalam membuat karakter topeng kayu, lelaki pemakai blangkon dan adat Jawa ini mengaku tidak memakai ritual khusus, selayaknya empu, zaman dahulu, ketika membuat pusaka.

"Saya hanya berdoa saja kepada Allah. Semoga topeng saya awet dan disukai banyak orang," ungkapnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved