Bantul
Profil: Nanang Rahmat Hidayat Suarakan Adanya Sumpah Pemuda Jilid II
Melihat perkembangan Indonesia belakang ini, pemuda Indonesia sudah semestinya menginisiasi adanya sumpah pemuda jilid II.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Lima pulau itu memiliki gelar "Rakryan". Sebuah gelar bangsawan pada zaman kerajaan.
Ada pulau Sulawesi dengan simbol Rakryan Celebes, pulau Kalimantan dengan Rakryan Borneo, Pulau Sumatera sebagai Rakyan Andalas, pulau Papua dengan Rakryan Papua dan centralnya ada di Pulau Djawa Dwiva.
"Dalam cerita saya, karena kemolekannya, para Rakyan (pulau) ini selalu diintai dan ingin dikuasai oleh Batara Angkara," ujar Nanang menceritakan kisah wayang pulau, hasil karyanya.
Untuk bisa menguasai para Rakryan, Batara Angkara dibantu oleh anak buah bernama Dwi nestapa, Prabu Durjana, Prabu Bahara, Patih Durosuloyo, dan Patih Haryo Panisto.
"Dari namanya saja, kita sudah bisa mencerminkan sifat-sifat mereka," terang Nanang.
Baca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Bupati Sleman Pimpin Upacara di Desa Sardonoharjo
Batara Angkara cs, setiap saat, setiap waktu bekerja keras dengan berbagai cara dan strategi untuk merongrong keutuhan bangsa. Ingin memecah-belah dan adu domba demi ambisi pribadinya menguasai para Rakryan.
Saat ini, produk terbaru adu domba yang dilancarkan oleh Batara Angkara cs, menurut Nanang adalah membuat Indonesia mencekam.
Kata "mencekam" sendiri merupakan akronim sarkas dari polarisasi dua kubu menjelang pemilihan presiden 2019.
"Mencekam itu, akronim, menjadi cebong dan kampret," ulasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)