Pendidikan

UGM Mewisuda 1.834 Lulusan Program Pascasarjana

Masa studi rata-rata untuk lulusan program magister yakni 2 tahun 3 bulan, program spesialis 4 tahun 2 bulan dan program doktor 4 tahun 10 bulan.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
UGM kembali mewisuda 1.834 wisudawan program pascsarajana yang terdiri dari 1.630 lulusan master, 19 orang spesialis dan 118 doktor pada Rabu (24/10/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - UGM kembali mewisuda 1.834 wisudawan program pascsarajana yang terdiri dari 1.630 lulusan master, 19 orang spesialis dan 118 doktor pada Rabu (24/10/2018).

Masa studi rata-rata untuk lulusan program magister yakni 2 tahun 3 bulan, program spesialis 4 tahun 2 bulan dan program doktor 4 tahun 10 bulan.

Baca: Dukung Kegiatan UKM Peduli Difabel UGM, Prof Adi Utarini Kembali Menggelar Konser Amal

Masa studi tersingkat untuk program magister diraih oleh Ekrar Winata dari prodi Magister Fisika, FMIPA yang menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun 15 hari.

Sementara untuk program doktor, diraih oleh Hardiansyah dari prodi S3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Triwiyanto dari prodi S3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik yang lulus dalam waktu 3 tahun 2 hari.

Lulusan termuda untuk program Magister diraih oleh Rizki Zarli Humairah dari prodi Magister Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, yang meraih gelar master pada usia 22 tahun 16 hari.

Untuk program spesialis, diraih oleh Adi Kristanto Tandadjaja dari prodi Prostodonsia, FKG, yang berhasil menyelesaikan studi pada usia 27 tahun 15 hari.

Sedangkan untuk program doktor diraih oleh Rizal Maarif Rukmana dari prodi S3 Biologi, Fakultas Biologi, yang berhasil meraih gelar doktor pada usia 30 tahun 6 bulan 1 hari.

Lulusan terbaik untuk program Magister diraih sebanyak 11 orang yang memiliki IPK tertinggi yakni 4,00.

Nur Aini Febriana dari prodi Magister Keperawatan, FKKMK berhasil menempuh waktu studi paling singkat.

Selanjutnya IPK tertinggi untuk program spesialis diraih oleh Nazilatul Rizkiyah dari prodi Ortodonsia, FKG, yang lulus dengan IPK 4,00.

Sedangkan peraih IPK tertinggi untuk program Doktor diraih sebanyak 25 orang yang memiliki IPK 4,00.

Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam sambutannya mengingatkan suoaya para wisudawan jangan lekas berpuas diri dengan pencapai prestasi gelar akademik.

Karena masih banyak tantangan yang harus di hadapi di masa-masa mendatang.

Menurut dia, di era disrupsi sekarang ini semua jenis pekerjaan dan peran SDM senantiasa berubah, sehingga diperlukan kepekaan terhadap perubahan dan peluang yang ada tersebut.

“Di tengah perubahan yang begitu cepat ini, saudara hendaknya memiliki semangat untuk terus berubah, berkreasi dan berinovasi agar relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com

Rektor melanjutkan, lulusan UGM membawa panggilan dan harapan besar untuk keluar sebagai pemenang di era disrupsi dan menjadi motor perubahan.

Hal ini untuk mewujudkan pembangunan nasional yang memberikan manfaat bagi segenap rakyat.

“Saya berharap, kehadiran saudara di tengah-tengah masyarakat dapat sungguh-sungguh memberi arti dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Nur Aini Febriana, prodi Magister Keperawatan, FKKMK, dalam pidato sambutan sebagai wakil wisudawan mengaku beruntung bisa mengenyam kuliah di kampus UGM.

Ia menambahkan, prosesi wisuda yang ia jalani bersama rekan wisudawan lainnya bukanlah akhir dari perjuangan dalam menggapai cita-cita.

Namun justru sebagai awal untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Baca: Rektor UGM Kunjungi Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

“Bukan gelar semata yang kita raih tapi ada tanggungjawab yang lebih besar,” kata Nur Aini.

Di tengah perkembangan dunia yang begitu pesat sekarang ini, kata Nur Aini, ada peluang sekaligus tantangan yang harus di lewati para wisudawan nantinya.

Menurut dia, akan banyak muncul masalah dan tantangan yang semakin komplek.

"Diperlukan proses pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan untuk mengikuti perkembangan sehingga kita bisa membangun masyarakat yang lebih sejahtera,” jelas dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved