Pendidikan

Rektor UGM Kunjungi Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

Rektor UGM, Panut Mulyono bersama rombongan mengunjungi pos pengungsian untuk korban bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Rektor UGM, Panut Mulyono bersama rombongan saat mengunjungi pos pengungsian untuk korban bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang ditempatkan di asrama Haji Makassar dan pondok pesantren modern IMMIM Putra Makassar. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM - Rektor UGM, Panut Mulyono bersama rombongan mengunjungi pos pengungsian untuk korban bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang ditempatkan di asrama Haji Makassar dan pondok pesantren modern IMMIM Putra Makassar.

Dalam kunjungan tersebut, Panut Mulyono secara simbolis menyerahkan bantuan senilai Rp 50 juta yang diberikan dalam bentuk barang bahan sembako.

Baca: Rangkul Perguruan Tinggi di Sulsel, UGM dan KPK Gelar Kampanye Anti Korupsi

Di Asrama Haji Makassar, Rektor UGM berdialog langsung dengan pengungsi.

Koordinasi Relawan, Yogi menyampaikan, beberapa pengungsi sudah dibantu untuk dipulangkan ke Palu.

Menurut Yogi, tidak semua pengungsi memilih pulang, karena rumahnya hancur rata dengan tanah.

"Bahkan ada yang belum berani pulang karena masih trauma karena masih adanya gempa susulan dengan skala Richter lebih kecil," ujar Yogi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com pada Senin (22/10/2018).

Bagi pengungsi yang sudah pulang, Yogi menambahkan, pihaknya akan tetap memberikan bantuan terkait kebutuhan yang masih diperlukan.

Baca: FT UGM Beri Pendampingan pada 50 Guru SMK Bidang Teknologi 3D Printing

"Kami kontak mereka terkait apa saja yang dibutuhkan, misalnya air mineral yang menurut mereka di sana masih sulit," lanjut dia.

Anik (44 tahun), pengungsi asal Palu ini mengaku dirinya masih memilih bertahan untuk tinggal di pos pengungsian, meski sekali kali ia menginap di rumah saudaranya yang ada di Makassar.

"Kita mau pulang tapi katanya air susah dan masih terjadi gempa,kita masih was-was," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved