Pendidikan
Rangkul Perguruan Tinggi di Sulsel, UGM dan KPK Gelar Kampanye Anti Korupsi
Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) menggelar kampanye Gerakan Anti Korupsi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) menggelar kampanye Gerakan Anti Korupsi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kampanye ini turut menggandeng KPK dan Pemprov Sulawesi Selatan.
Baca: FT UGM Beri Pendampingan pada 50 Guru SMK Bidang Teknologi 3D Printing
Lewat keterangan tertulis pada Senin (22/10/2018), Direktur Pukat UGM Zaenal Arifin Mochtar mengatakan kegiatan ini sebagai bagian dari Anti Corruption Summit yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita ingin merangkul dan membuat komitmen bersama para akademisi pegiat antikorupsi," jelas Zaenal melalui siaran resmi yang diterima Tribunjogja.com.
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif mengapresiasi Anti Corruption Summit yang baru pertama kali diselenggarakan oleh UGM.
Menurutnya, kegiatan yang digelar di Universitas Hasanuddin (Unhas) ini sebagai bentuk dukungan lembaga pendidikan terhadap upaya pencegahan korupsi.
"Sudaj saatnya seluruh kampus bersatu melawan korupsi, termasuk Unhas ini," kata Laode.
Baca: Beri Masukan, Tim Kehutanan UGM Akan Temui Menteri LHK
Laode menambahkan dukungan kampus sangat diperlukan untuk pencegahan korupsi, sebab KPK tidak bisa bekerja sendirian dalam mencegah hal tersebut.
Ia mengungkapkan KPK hanya memiliki 300 anggota yang melakukan penindakan.
Sementara 1500 lainnya bertugas mencegah terjadinya tindak korupsi.
"Sementara itu daerah juga harus berupaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan, agar tindak korupsi bisa dicegah," tegas Laode. (*)