Mitomania, Hobi Berbohong tapi Tak Pernah Menyadarinya

Rupanya ada penyakit patologis yang membuat penderitanya hobi berbohong dan tidak sadar bahwa sebenarnya ia tengah berbohong.

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Ilustrasi berbohong 

Mitomania sering pula disebut pembohong patologis, ia memang cenderung terdorong dan terbiasa untuk berbohong.

Namanya juga berbohong. Kebohongan yang satu akan menghasilkan kebohongan-kebohongan lainnya.

Ketika ketahuan bisa repot urusannya. Kita akan salah tingkah dan malu jika ketahuan berbohong.

Tapi berbeda dengan seorang mitomania, ia memang pembohong ulung yang dapat memutarbalikkan cerita hingga akhirnya kita percaya kepada kebohongannya yang lain.

Ia sangat lihai membuat kita terkesan dan percaya pada cerita positifnya. Buruknya, kebohongannya itu berakibat tidak baik bagi orang yang dibohongi.

Cerita-cerita bohongnya malah mengganggu kepercayaan dan keyakinan pribadi kita. Bahkan keteguhan kita bisa goyah dan mempercayai cerita baru yang dikarangnya.

Ketika kita sadar bahwa kita telah dibohongi dan mengonfrontasinya, ia akan mengelak dengan kemarahan. Lalu akan mulai berbohong lagi, dan memanipulasi cerita lagi.

Semakin ia tersudut, ia akan mulai cerita berbelit-belit dengan cerita baru alias ngeles. Semakin ia sadar ia berbohong, ia akan semakin menjadi-jadi.

Seorang mitomania adalah korban. Ia korban dari kenyataan hidup dan penderitaan yang tidak bisa diterimanya. Bisa dibilang orang ini memakai topeng.

Walau sering ketahuan berbohong, para pengidap Mitomania justru tidak mau mengaku dan malah memanipulasi semuanya.

Orang dengan gangguan mitomania yang parah hanya bisa dibantu oleh ahli kejiwaan.

Tenang saja, dengan penanganan yang tepat oleh ahli jiwa, mitomania bisa dikurangi bahkan bisa disembuhkan juga. (Aulia Dian Permata/Intisari)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved