Generasi Muda Visioner Diperlukan untuk Membangun Masa Depan Bangsa
Idealitas pemuda menjadi kekuatan penentu perubahan dalam peradaban dan masa depan negara ini.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemuda merupakan kelompok masyarakat yang potensial membawa perubahan.
Tiap perubahan dalam sejarah dipastikan hadir sosok pemuda.
Semangat dan idealismenya menjadi kekuatan penting untuk terlibat dalam setiap perubahan.
Baca: Dosen STMIK Akakom Lolos dalam Program Research Dive
Kombinasi antara semangat pembaharuan dan idealisme progresifnya mendorong para pemuda untuk menjadi agent of change.
Teguh Wiyono Budi Prasetyo, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Widya Bakti Yogyakarta mengatakan, beberapa kejadian sejarah Indonesia telah menempatkan pemuda sebagai pelopornya, yakni peristiwa Sumpah dan Ikrar Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Kesadaran visioner pemuda angkatan 28 tersebut telah menandai hadirnya negara Indonesia.
Dengan mimpinya saat itu, para pemuda sudah memilih arah berdirinya negara ini, yakni persatuan Indonesia, melalui bangsa, tanah tumpah darah, dan bahasa kesatuan yakni Indonesia.
Momen besar lainnya, yakni kepeloporan pemuda angkatan 45, yang ikut membidani lahirnya proklamasi 17 Agustus 1945.
Mereka menjadi garda terdepan menjadi bumper di dalam menghalau penjajah dari Indonesia.
Secara heroik menjadi pelopor di medan laga menggangkat senjata dan bambu runcing untuk tampil mempertahankan visi nya, yakni merdeka dari penjajah.
Teguh yang juga merupakan Dosen Etika Profesi STMIK AKAKOM Yogyakarta, menjelaskan kekuatan visioner inilah idealitas pemuda menjadi kekuatan penentu perubahan dalam peradaban dan masa depan negara ini.
Kini, memasuki periode Indonesia yang hiperealitas dan pasar bebas, kekuatan visi para pemuda kembali dipertaruhkan.
Di sisi lain, mereka juga dibenturkan dengan kekuatan yang berupaya melemahkan para pemuda, seperti narkoba, pergaulan bebas, serta atheisme, dan radikalisme.
"Perbenturan yang saling melemahkan tersebut memang menjadi seleksi alam, untuk menyaring kualitas pemuda itu sendiri. Kini, dapat dilihat banyak para pemuda yang menjadi kuat karena potensinya, dalam semua level dan bidang kehidupan. Walaupun banyak para pemuda yang terpuruk menjadi patalogi bagi sosial dan lingkungannya," ucapnya pada Tribunjogja.com, Senin (1/10/2018).
Kini banyak pemuda yang mengukir prestasi internasional, dalam berbagai bidang kehidupan.
Menurut Teguh, ini menandakan jika pemuda Indonesia memiliki kapasitas dan kapital yang sama dengan pemuda di luar negeri, bahkan lebih.
Sedangkan dari sisi pemerintahan, telah banyak pejabat publik pada level lokal, dan nasional yang dijabat oleh para pemuda.
Dalam kesempatan itu, Teguh menekankan bahwa tantangan terbesar abad sekarang yakni krisis identitas, yang ditandai dengan degradasi moral dan nilai-nilai.
Pemuda dijebak pada situasi tragis, yakni antara idelitas nya dengan tarikan yang akan menyebabkan krisis tersebut.
Laju dunia teknologi yang liberal, menekan para pemuda untuk takluk pada keadaan krisis.
Namun demikian, banyak pemuda hadir sebagai pemuda kreatif, mereka menjadi penggerakan setiap inovasi di masyarakat.
Baca: STMIK AKAKOM Bantu Bantul Membuat Sistem Wisata Integratif
Inilah basik dari entrepreneur.
Teguh menyebut, sebagai entepreneur, mereka adalah sosok yang mampu memilih satu visi sebagai visi utamanya dengan jelas.
"Pemuda visioner berani mengubah mimpi-mimpi menjadi sebuah visi hidupnya, dan hal ini akan mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kejayaan karena mempunyai generasi penerus yang mampu melihat jauh ke depan dan meletakkan tonggak- tonggak perencanaan masa depannya," ungkapnya. (*)